SuaraJogja.id - Belum ada nama pejabat tinggi sementara yang diberikan kepada Pemkab Bantul untuk menggantikan ketugasan Bupati dan Wakil Bupati Bantul, yang akan cuti pekan depan. Rencananya, cuti akan diambil dari 26 September hingga 5 Desember mendatang.
Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum diberi informasi lebih lanjut tentang penunjukan pejabat sementara (pjs) oleh Pemda DIY. Pihaknya masih akan menunggu hingga pekan depan untuk dapat memastikan siapa yang akan dipilih menjabat sementara di Bumi Projotamansari.
"Gubernur yang memilih, siapa yang diusulkan dan disetujui belum diketahui. Beberapa waktu lalu sudah bertanya dengan salah satu pejabat pimpinan tinggi pratama di DIY juga tidak tahu," ujar Helmi kepada awak media, Jumat (18/9/2020).
Kendati begitu, Helmi memastikan bahwa usulan pjs dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang telah disetujui oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan tetap dilakukan pelantikan pada 25 September mendatang. Sejauh ini informasi yang didapat pihaknya bahwa calon pjs tetap akan mengambil pimpinan tinggi pratama yang ada di provinsi DIY.
Baca Juga: Ongkos Murah, Warga Bantul Kini Bisa ke Bandara YIA Naik Bus DAMRI
"Kami tidak mengetahui jadwal persisnya kapan keputusan itu akan turun. Yang jelas pjs akan dilantik dulu oleh Gubernur sebelum bertugas," ungkapnya.
Helmi menambahkan, pjs yang akan dilantik nanti bakal bertugas melaksanakan kegiatan-kegiatan di Pemkab Bantul selama massa Pilkada Bantul berlangsung. Saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DPRD Bantul untuk menyelesaikan beberapa peraturan daerah sebelum cuti bupati dan wabup tersebut berlangsung.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menuturkan, cuti di luar tanggungan negara itu sudah menjadi ketentuan yang wajib dilakukan petarung Pilkada. Oleh sebab itu, Halim juga akan segera mengembalikan seluruh hak-hak keuangan dan fasilitas negara yang masih diberikan kepadanya selama menjabat sebagai wakil bupati Bantul.
"Ini atas kemauan saya sendiri, bukan karena penugasan pemerintah, sehingga itu memang harus diambil lagi oleh negara," kata Halim.
Halim menjelaskan, pengembalian hak-hak dan fasilitas negara itu harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan wewenang dan aset negara untuk kampanye.
Baca Juga: Dongkrak Harga Cabai Merah, Petani Lahan Pasir Pesisir Bantul Gelar Lelang
Saat ini, Halim mengakui sudah mulai mempersiapkan pengembalian tersebut. Bahkan, ia juga tengah menyiapkan ajudan pengganti yang akan menemaninya saat maju dalam Pilkada Bantul.
"Ajudan pengganti nanti yang mencari itu dari partai. Rencananya, beberapa hari sebelum cuti, tanggal 26 nanti akan mulai saya kembalikan," ucapnya.
Senada dengan wakilnya, Bupati Bantul Suharsono juga bakal menyerahkan kembali seluruh fasilitas yang didapat selama masa jabatannya sebagai bupati Bantul kepada Pemkab. Selain itu, ia juga sudah mulai memilah ketugasannya sebagai bupati Bantul dengan tugas lain, yakni sebagai bakal calon Bupati jelang sepekan masa kampanye berlangsung.
"Saya terus pilah-pilah, perlu dibedakan yang agenda partai dan tugas sebagai kepala daerah," tutur Suharsono.
Selain itu, Suharsono juga menekankan netralitas kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) saat kampanye Pilkada Bantul mulai berlangsung.
Hal itu menjadi penting untuk diperhatikan semua ASN untuk tidak ikut andil dalam kampanye yang dilakukan oleh kedua calon yang maju.
Berita Terkait
-
Ongkos Murah, Warga Bantul Kini Bisa ke Bandara YIA Naik Bus DAMRI
-
Dongkrak Harga Cabai Merah, Petani Lahan Pasir Pesisir Bantul Gelar Lelang
-
Sempat Ditolak, IPAL Bondalem Bakal Dibangun di Lahan Seluas 2 Hektare
-
2 Bapaslon Pilkada Bantul Lolos Tes Kesehatan, Masih Harus Lengkapi Berkas
-
Ada Oknum Catut Nama Suharsono, Timses: Berpotensi Kampanye Hitam
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Harga Material Meroket, Jalan di Sleman Terancam Mangkrak? Solusi Ini Diajukan
-
Ada Ratusan Tambahan Lahan untuk Tol Jogja-Solo di Sleman, Kapan Jadwal Pembebasannya?
-
IHR Cup 2025: Lebih dari Sekadar Pacuan, Momentum Lindungi Atlet Kuda dan Manusia
-
Sampah Jadi Emas: Kisah Sukses Warga Jogja Sulap Limbah Organik Jadi Pupuk Kompos Bernilai Jual
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?