"Terus saya masukkan chief auditor executive dari luar. Ini yang banyak mendapatkan temuan-temuan," terangnya.
Ahok selalu percaya dengan teori jika kepalanya lurus, tentu saja bawahnya pasti akan ikut lurus juga. Ia khawatir ada banyak orang-orang idealis di bawah namun mereka mendapatkan tekanan dari pihak di tengah yang menjadi temuan-temuan.
Ia menyebutkan jika dulu ketika orang-orang bawah mendapatkan temuan pasti tidak berani menghilangkan. Namun, saat orang-orang bawah ini ngotot ingin menyuarakan mereka tidak berani karena tidak ada yang memberikan perlindungan.
Di bawah kepemimpinannya, ia memberikan jaminan perlindungan untuk orang-orang yang melakukan aduan. Butet sendiri mengakui pengalaman perjalanan Ahok mulai dari politisi hingga eksekutif di kursi gubernur pernah di jalani.
Butet juga menyebutkan jika Ahok pernah melakukan pertapaan di Mako Brimob. Dengan berbagai pengalaman tersebut, jika Ahok diberi kesempatan untuk duduk di kursi RI 1, hal pertama apa yang akan dilakukan oleh Ahok.
"Langsung dilakukan pemutihan dosa-dosa lama. Supaya dari rezim ke rezim ini tidak dijadikan ATM," tukasnya.
BTP mengaku, sejak dulu ia sampaikan saat ada Pilkada di seluruh Indonesia, perlu adanya pembuktian harta yang dimiliki oleh pejabat yang menduduki kursi kekuasaan. Setelah terpilih, perlu disampaikan kepada masyarakat banyaknya harta yang dimiliki dan sumber harta tersebut.
Lihat video percakapan Ahok dan Butet DISINI
Meskipun, jika harta yang dimiliki merupakan uang kotor warisan orangtua. Sebab, bagi Ahok bisa saja anak DPR yang koruptor tidak akan meneruskan jejak ayahnya. Bisa jadi, anak tersebut memiliki hati nurani untuk benar-benar mengabdi kepada masyarakat.
Baca Juga: Manfaatkan Zoom Meetings, Intip Serunya Pentas Budaya Virtual di Yogyakarta
Untuk masalah orang-orang yang melakukan dosa terhadap tindak kemanusiaan, Ahok menyebutnya mudah. Yakni, pemerintah tinggal melakukan proses terhadap tindak kejahatan tersebut, agar masyarakat mengetahui siapa yang melakukan tindakan itu dan dari mana hal itu bisa terjadi.
Selanjutnya, tinggal diserahkan kepada pihak berwenang apakah akan memberi pengampunan atau tidak. Hal itu disebut Ahok sebagai rekonsiliasi bangsa Indonesia. Rekonsiliasi sendiri tidak bermakna menutup-nutupi tindak kejahatan. Namun, tindak kejahatan apapun harus tercatat, agar generasi selanjutnya bisa belajar.
"Saya masih bisa jadi presiden, presiden direktur," ujar Ahok bercanda.
Ia mengatakan bahwa ada narasi yang hilang dari bangsa Indonesia, yakni mengenai siapa orang ini. Secara tiba-tiba ia merasa dibuat bukan lagi orang Indonesia. Orang dinilai lupa untuk menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat lainnya namun justru sibuk mengurusi keyakinan orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya