SuaraJogja.id - Sosok 'dukun' turut hadir dalam aksi demo Jogja Memanggil tolak UU Cipta Kerja di Bundaran UGM, DI Yogyakarta. Ia datang lengkap dengan pakaian khasnya serta dupa dan kemenyan.
Adalah Dwi, seorang pemuda 24 tahun yang berpenampilan layaknya dukun datang untuk ikut menyuarakan pendapatnya. Bukan tanpa alasan, kehadirannya ditunjukkan dengan aksi teatrikal saat orasi berlangsung.
"Saya ingin menunjukkan bahwa setiap masyarakat saat ini sedang dalam kegundahan atas kebijakan pemerintah. Jadi rakyat kecil tak hanya petani atau buruh, dukun yang sebelumnya masih menjadi pekerjaan lain oleh warga Indonesia bisa ikut bersuara," kata Dwi ditemui SuaraJogja.id, Selasa (20/10/2020).
Menurut dia, penampilan dukun yang dia kenakan sebagai bentuk berbeda bagaimana menyampaikan pendapat. Bagi dia menyuarakan dengan cara berorasi itu perlu, namun ada hal lain yang bisa ditunjukkan sebagai identitas pekerjaan masyarakat.
"Masih ada masyarakat yang meyakini paham animisme dan dinamisme. Di tengah keadaan Indonesia saat ini yang pemerintah makin tak berpihak kepada rakyat, dukun bisa ikut bersuara," jelas dia.
Dirinya tak menampik bahwa dukun juga memiliki hak untuk bersuara.
Dwi datang dengan berbagai alat perdukunan. Mulai dari dupa, kemenyan, kembang yang dia beli di pinggir jalan. Termasuk arang dan gerabah untuk membakar kemenyan.
"Aksi teatrikal ini hanya sebagai cara lain menyatakan pendapat. Persiapan ini saya beli sendiri," ujar dia.
Aksi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja di Bundaran UGM, DI Yogyakarta, dihadiri ratusan massa Aliansi Rakyat Bergerak (ARB). Sejumlah mahasiswa, buruh, petani dan juga pelajar menyuarakan pendapat terhadap keresahannya tepat di saat peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi - Ma'aruf Amin.
Baca Juga: Muda Mendunia Bersama AIESEC UGM Yogyakarta
Massa datang dengan membawa poster penolakan UU Omnibus Law. Beberapa spanduk juga meminta DPR segera dibubarkan. Hal itu dinilai lantaran kebijakannya tak memberi dukungan kepada warga.
Orasi dilakukan di berbagai tempat di lingkup UGM. Selain di bundaran UGM, massa juga menggelar orasi di depan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.
Tak hanya orasi, sejumlah diskusi kecil juga dibahas terutama masalah agraria di Indonesia. Dimana masyarakat kecil masih tertindas dengan kepentingan segelintir orang.
Pantauan SuaraJogja hingga pukul 16.35 wib, massa masih memenuhi lokasi bundaran UGM. Kepolisian juga masih berjaga dan menutup akses jalan ke arah bundar UGM.
Berita Terkait
-
Anak Ditangkap Polisi Saat Aksi Jogja Memanggil, Supriono Minta Bantuan LBH
-
Demonstran Jogja Memanggil Dibawa ke Mapolresta, Keluarga Belum Bisa Temui
-
Belasan Mahasiswa dan Demonstran Jogja Memanggil Hilang, Berikut Daftarnya
-
Unjuk Rasa Jogja Memanggil di UIN Diwarnai Aksi Tabur Bunga dan Bakar Dupa
-
Aparat Lempar Gas Air Mata di DPRD DIY, Massa Jogja Memanggil Berhamburan
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas
-
Dominikus Dion Harus Absen Lebih Lama! Ini Kondisi Terkini Skuad PSS Sleman Jelang Pramusim
-
Bupati Sleman Geram! Izin Penyedia Makanan Sekolah Dicabut Jika Terbukti Lalai dalam Kasus Keracunan
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan