"Saya dulu petani sapi perah. Sapinya cuma dua, tapi waktu itu kan kalau cari rumput dekat," tuturnya.
Kala itu, setiap bulan ia mendapat penghasilan dari sapi perahnya. Namun saat ini, ia tak lagi memelihara sapi perah seperti dulu.
Kendati begitu, ia masih memiliki ternak yang dititipkan di rumah mertua karena tidak memungkinkan baginya untuk bolak-balik dari huntap ke tanahnya yang lama untuk mencari rumput.
Kini Remon dan Yami juga sama-sama harus beradaptasi dengan kehidupan sosial yang turut berubah.
"Kalau masalah sosial itu, menurut saya pribadi, tetangga-tetangga kami itu lebih peduli, lebih memikirkan 'bagaimana saya bisa berjalan'. Kalau dulu mungkin bersama-sama, ada yang minta tolong pagi-pagi, ada teman, tapi saya tidak bilang egois. Hanya, kami memang beda dari yang dulu," ungkap Yami.
Pendapat serupa juga dilontarkan Remon. Menurutnya, dalam kehidupannya yang dulu sebelum erupsi Merapi 2010, tolong-menolong antarawarga terasa lebih guyup.
"Misal saya ada genting bocor, sekarang minta tolong orang ya harus punya duit buat 'unag terima kasih'. Kalau dulu itu enggak punya apa-apa pun, minta tolong benahin genting, sudah ada yang berangkat," kenang Remon.
"Sekarang nyuruh orang mesti mikir dua kali karena siapa tahu yang kita suruh ini pas enggak punya duit karena semua sekarang ini saling meraskan hal yang sama bahwa tinggal di huntap ini harus punya duit," imbuhnya.
Meski demikian, ia tak menyikapi kondisi ini sebagai egoisme. Ia menyadari bahwa masing-masing warga penghuni huntap sama-sama memiliki tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga: Kenang Erupsi tahun 2010, Kill the DJ: Merapi Adalah Guru Semesta
Di samping itu, tak pernah terpikirkan baik oleh Remon maupun Yami untuk kembali menghuni rumahnya yang lama karena lokasinya yang tidak aman, dan tempat tinggal mereka saat ini lebih dekat dengan akses ke berbagai tujuan.
Berita Terkait
-
Kenang Erupsi tahun 2010, Kill the DJ: Merapi Adalah Guru Semesta
-
Komposisi Magma Gunung Merapi Masih Sama, tapi Berpotensi Lebih Eksplosif
-
Deformasi Citra Radar Tunjukkan Letusan Merapi 2010 Peristiwa Luar Biasa
-
Pemetaan Bencana Erupsi Gunung Api Dinilai Lebih Efektif dengan Citra Radar
-
Mirip Erupsi Tahun 2006, Data Pantauan Merapi Tunjukkan Pergerakan Magma
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Tragedi Dini Hari! Pria di Sleman Tewas Tertabrak KA Malioboro Express
-
Kasus Penganiayaan Driver Ojol di Sleman: Massa Mengawal, Polisi Bergerak
-
Warga Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Santuy, Sikat 4 Link Ini!
-
5 Alasan Transportasi Bus Masih Jadi Pilihan untuk Jarak Jauh
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!