SuaraJogja.id - Sejumlah warga Kampung Beskalan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta khawatir munculnya parkir liar di sekitar wilayah tempat tinggalnya. Hal itu menyusul dengan rencana Pemda DI Yogyakarta yang akan membuat Malioboro bebas kendaraan.
Seorang warga Beskalan, Eko Jaya (40) memprediksi jika diberlakukannya rencana tersebut akan menimbulkan masalah baru. Ditutupnya Malioboro dari kendaraan bermotor akan menciptakan parkir di gang-gang warga.
"Yang jelas pasti ada pro dan kontra. Termasuk muncul masalah baru, salah satunya ada parkir liar yang bisa terjadi di dalam gang," ujar Eko ditemui SuaraJogja.id, Sabtu (31/10/2020).
Ia mengatakan, pengemudi akan mencari jalan masuk lain melalui jalan tikus yang ada di wilayah Malioboro. Pasalnya pedagang di pedestarian Malioboro juga harus mengantar barang.
"Tidak hanya itu, pengemudi ojek online juga akan mencari lokasi untuk bisa menjemput penumpang di Malioboro," katanya.
Eko mengaku persoalan seperti ini bisa saja muncul melihat dari pengalaman sebelumnya. Pedagang kaki lima (PKL) yang harus mengosongkan pedestrian dari gerobak tiap Selasa Wage menempatkan gerobaknya di gang-gang akses jalan warga.
"Jadi sudah pernah terjadi sebelumnya saat Pemda memberlakukan Selasa Wage. Jadi gang-gang menjadi sempit, bahkan beberapa orang tidak bisa keluar karena pintunya terhalang gerobak," ujar dia.
Ia tak mempersoalkan dengan pemberlakuan Malioboro bebas kendaraan bermotor ke depan. Akses jalan keluar bisa dicari karena beberapa ruas jalan terhubung ke jalur keluar lainnya. Kendati demikian persoalan parkir liar harus diperhatikan Pemda ke depan.
"Awalnya memang kami kesulitan mencari jalan, namun kali ini sudah bisa setelah beberapa kali uji coba. Tapi pemerintah juga perlu memperhatikan persoalan baru yang dimungkinkan muncul," kata pria yang bertugas sebagai security ini.
Baca Juga: Buka Reparasi Boneka di Jogja, Verakey Punya Pelanggan Sampai Luar Negeri
Seorang warga lainnya Muhammad Dwi (35) meminta dispensasi bagi warga atau pedagang yang beraktivitas di wilayah Malioboro. Sehingga untuk melintas ke dalam rumahnya tak perlu memutar jauh.
"Ada beberapa warga ketika masuk rumah harus melalui jalan Malioboro. Nah harapannya ada dispensasi bagi kami (warga) untuk diizinkan masuk ke dalam rumah melalui jalan Malioboro," terang dia.
Dwi mengaku hingga saat ini belum mendapat sosialisasi dari Pemda atau UPT Malioboro soal rencana tersebut. Kendati demikian dirinya tak begitu keberatan jika Malioboro ke depannya bebas dari kendaraan bermotor.
"Tapi beberapa persoalan yang bisa muncul di lingkungan kami termasuk parkir liar hingga membuat sulit akses jalan bisa langsung ditindaklanjuti Pemda," katanya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DI Yogyakarta, Ni Made Panti Dwipanti Indrayanti mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Permasalahan warga yang meminta dispensasi sudah disiapkan.
"Bisa, (pedagang atau warga melintas dengan sepeda motor) tapi dituntun dan mereka juga dapat kartu dari Pemkot," kata Made.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim