Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 05 November 2020 | 19:49 WIB
Sejumlah pedagang di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta menunggu barang jualannya saat uji coba Malioboro sebagai kawasan pedestrian, Kamis (5/11/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Adanya masalah yang terjadi baik keluhan pedagang dan warga, pihaknya tetap akan mengevaluasi. Nantinya tetap akan dilakukan komunikasi. Saat ini Malioboro telah diajukan ke UNESCO sebagai kawasan world heritage.

"Yang jelas tiap program tak bisa didukung terus, ada pro dan kontra. Ada yang mengeluh Jogja macet, sumpek Dishub-nya tidak melakukan penataan. Tapi setelah ditata mengeluh juga. Jadi kita nikmati dulu saat ini seperti apa. Malioboro sebagai garis sumbu imajiner juga sudah kami ajukan sebagai World heritage atau warisan dunia," terangnya.

Load More