Ia melanjutkan ketika malam hari situasi di Malioboro memang terlihat ramai. Tetapi kebanyakan hanya wisatawan lokal yang ingin berswafoto tanpa membeli cinderamata atau pakaian.
"Khawatirnya pengunjung dari luar Yogyakarta merasa ribet karena tidak bisa parkir yang dekat dengan toko yang dituju, jikapun harus parkir di taman parkir Abu Bakar Ali, mereka harus berjalan jauh," ujar dia.
Baik Desi dan Tari berharap kawasan Malioboro bisa dikembalikan seperti semula. Pasalnya dengan dibuka akses jalan kendaraan, pengendara bisa memilih lokasi yang mereka inginkan dan langsung memarkirkan kendaraan di dekatnya.
Terpisah Plt Kepala Dinas Hubungan DIY, Ni Made Panti Dwipanti Indrayanti menjelaskan bahwa masa uji coba Malioboro menjadi kawasan pedestrian berlaku selama dua pekan.
Baca Juga: Viral Penjual Gorengan Cantik di Jogja, Warganet: Jadi Pengen Nafkahin
"Uji coba ini dimulai dari 3-15 November. Hanya kendaraan seperti bus Transjogja, ambulans, Mobil petugas patroli yang boleh masuk. Namun ada dispensasi juga kepada warga yang tinggal di sekitar kawasan Malioboro dan juga pedagang," kata dia.
Adanya masalah yang terjadi baik keluhan pedagang dan warga, pihaknya tetap akan mengevaluasi. Nantinya tetap akan dilakukan komunikasi. Saat ini Malioboro telah diajukan ke UNESCO sebagai kawasan world heritage.
"Yang jelas tiap program tak bisa didukung terus, ada pro dan kontra. Ada yang mengeluh Jogja macet, sumpek Dishub-nya tidak melakukan penataan. Tapi setelah ditata mengeluh juga. Jadi kita nikmati dulu saat ini seperti apa. Malioboro sebagai garis sumbu imajiner juga sudah kami ajukan sebagai World heritage atau warisan dunia," terangnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Awas! Telat Ganti Oli Mobil Bikin Dompet Menjerit
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam