Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 17 November 2020 | 07:23 WIB
Petugas medis melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi yang didominasi oleh lansia di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Senin (16/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Hipertensi, pegel, ada yang gatel-gatel, tapi walaupun memang itu dipicu oleh stres, tapi itu sudah berbulan-bulan hingga enam bulan lebih, jadi kemungkinan bukan hal lain," ujar Untung.

Menurut Untung, dari pengamatannya selama melakukan pemeriksaan, para lansia terlihat lebih santai. Hal itu tampak dari raut wajah lansia yang ditemuinya.

"Dilihat dari raut muka mbah-mbah di sini juga karena masih ada temen-temennya jadi terlihat lebih enjoy. Hanya mungkin tidurnya saja karena tidak di rumah sendiri," ucapnya.

Terkait penyakit atau gejala Covid-19, kata Untung, baik batuk, sesak, atau deman tidak ditemui. Namun, ia menyoroti protokol kesehatan yang sering terlupakan oleh para pengungsi saat berinteraksi satu sama lain.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19 di Pengungsian, Dibuat Ruang Karantina di SD Cepitsari

"Tantangan bagi kita, kalau orang Jawa itu kan terlalu sopan ya, terus kalau pas ngomong maskernya dibuka. Jaga jarak sudah diingatkan, tapi memang kelupaan juga masih ngobrol deketan. Kita selalu mengingatkan itu," pungkasnya.

Load More