SuaraJogja.id - Lonjakan kasus baru Covid-19 usai libur panjang mendapat perhatian dari Pemkab Sleman. Antisipasi terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada liburan natal dan tahun baru tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, penguatan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama menangani hal tersebut. Menurutnya, memperketat protokol kesehatan lebih penting dibandingkan dengan melakukan rapid tes secara acak di sejumlah destinasi saat libur panjang.
"Sesuai arahan Kemkes, untuk rapid tes massal sendiri sekarang sudah tidak dianjurkan. Jadi ya memang fokusnya kepada pengetatan penerapan protokol kesehatan di masyarakat," kata Joko, kepada awak media, Rabu (25/11/2020).
Joko menyampaikan bahwa akan ada kebijakan khusus yang mengatur antisipasi lonjakann kasus Covid-19 pada libur akhir tahun mendatang. Nantinya kebijakan akan disampaikan sebelum libur akhit tahun dan diharapkan dapat dilaksanakan secara efektif pasca proses Pilkada Sleman.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Kepala Dinsos Kota Jogja Positif Covid-19, Kantor Ditutup
"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar terus mengetatkan aturan protokol kesehatan di setiap situasi dan kondisi," ucapnya.
Joko mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 di Sleman serupa dengan yang terjadi di Kota Yogyakarta atau tepatnya setelah libur panjang akhir Oktober lalu. Kendati belum bisa dikatakan secara pastik tapi Joko menilai naiknya jumlah kasus di bulan November berkesinambungan dengan libur panjang bulan sebelumnya.
Padahal, disampaikan Joko, pada bulan Oktober lalu, Status Kabupaten Sleman masih belum masuk ke dalam kategori zona merah. Namun pergerakan masyarakat yang cukup masif saat libur panjang kemarin secara tidak langsung turut andil dengan kondisi saat ini.
"Awal bulan, antara 1-14 November status Sleman saat itu sudah kuning. Memang belum ada penelitian yang menyebut hal itu, tapi kemungkinan besar memang dari banyaknya aktivitas di libur panjang bulan lalu," tuturnya.
Menurut data yang hasil pemeriksaan laboratorium di Sleman kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (24/11/2020) kemarin bertambah 22 kasus. Sedangkan untuk jumlah secara kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman sudah mencapai angka 2.360 kasus.
Baca Juga: Warga di Sekitar Rumah Rizieq Takut Tes Corona, Wagub: Mohon Kerja Samanya
Sementara itu pasien yang akhirnya sembuh juga bertambah sebanyak 19 kasus hingga menjadi 1.883 kasus. Untuk pasien meninggal dunia sendiri juga bertambah 2 kasus menjadi total 40 kasus.
Berita Terkait
-
BREAKING NEWS: Kepala Dinsos Kota Jogja Positif Covid-19, Kantor Ditutup
-
Warga di Sekitar Rumah Rizieq Takut Tes Corona, Wagub: Mohon Kerja Samanya
-
Kamar Dikabarkan Penuh, Sleman: TT Critical Covid-19 Belum 50 Persen Terisi
-
SDM yang Tangani COVID-19 di RS Terbatas, DIY Minta Tambah 200 Nakes
-
Tak Sabar, Kronologi 3 Tetangga Rizieq Reaktif Covid Kabur saat Tes Swab
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga