Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 24 November 2020 | 17:42 WIB
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman menyebutkan, dari total 27 tempat tidur (TT) critical yang ada di seluruh rumah sakit se-Sleman, baru sebanyak sembilan ruangan yang terisi pasien positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengakui bahwa jumlah tempat tidur untuk pasien critical COVID-19 memang sangatlah terbatas. Jumlah total tadi belum termasuk yang ada di RSUP Dr Sardjito. Bila digabung dengan kamar yang ada di Sardjito, maka total ada 44 unit.

"Sejauh ini [penggunaan] belum sampai 50% untuk ruang isolasi critical, selain Sardjito," ungkap Joko, Selasa (24/11/2020)

RS lain yang memiliki ruang TT critical adalah RS JIH, RSA UGM, RS PKU Muhammadiyah Gamping, RSUD Prambanan, dan RSUD Sleman.

Baca Juga: SDM yang Tangani COVID-19 di RS Terbatas, DIY Minta Tambah 200 Nakes

"Ada RS yang hanya memliki satu ruang ICU yang diperuntukkan sebagai TT critical, bahkan tidak memilikinya sama sekali. Seperti RSUD Prambanan hanya satu," ungkapnya.

Ia menambahkan, ICU yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19 berbeda dengan ICU bagi pasien non-COVID-19. Ruang untuk isolasi pasien COVID-19 perlu didukung fasilitas ruang bertekanan negatif.

"Kalau isolasi critical sudah terisi 50% dari total ruang, yaitu 27, harus waspada dan mulai mencari solusi lain," terangnya.

Kepala Instalasi Pemasaran, Hubungan Masyarakat, Informasi, dan Layanan Pelanggan RSA UGM Sri Nenggih Wahyuni mengungkapkan, di RSA UGM tersedia 5 TT critical COVID-19.

"Hanya saja 5 TT critical di RSA UGM saat ini dalam kondisi penuh," ujarnya.

Baca Juga: Kamar Covid-19 di RS Sardjito Hampir Penuh, Banu: Covid-19 Itu Masih Ada!

Kontributor : Uli Febriarni

Load More