"Kalau besok sudah peningkatan status menjadi Awas, maka tidak hanya kelompok rentan yang akan mengungsi, melainkan semua warga Kalitengah Lor, maka bilik itu perlu," ucap Joko.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas P3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini membenarkan, pembangunan bilik 'Ayah Bunda' merupakan upaya menindaklanjuti masukan dari Gubernur DIY. Sultan menyatakan, perlu dibangun sebuah bilik bagi pasangan suami istri.
"Jadi ini antisipasi, untuk menyiapkan sarana untuk pasangan suami istri," kata dia.
Bilik digunakan untuk pengungsi yang merupakan pasangan suami istri yang sah. Walaupun sudah ada satu bilik yang dibangun, tetapi masih banyak proses yang harus disempurnakan. Misalnya, garis pengaman yang menunjukkan batas lokasi dan lainnya.
Baca Juga: Erupsi Gunung Api Ili Lewotolok, Kepala BNPB ke NTT Tinjau Penanganan
Hanya saja, pihaknya sudah membuat juknis penggunaan bilik 'Ayah Bunda'. Beberapa kebijakan yang diatur antara lain, pengguna bilik harus dipastikan merupakan pasangan suami istri sah dan pengguna harus melapor terlebih dahulu ke pos keamanan bila akan menggunakannya, diikuti dengan pendataan dalam sebuah buku.
Menyadari adanya pro dan kontra atas pembangunan bilik 'Ayah Bunda', Mafilinda menegaskan bahwa bilik tersebut merupakan upaya Pemkab dalam membangunkan fasilitas yang aman bagi yang membutuhkan sekaligus menjadi langkah antisipasi di pengungsian bila terjadi peningkatan status Merapi. Maka, bukan berarti bilik bisa langsung digunakan saat ini.
"Kan kita tidak tahu akan berakhir kapan, mau bagaimana statusnya [kegunungapian Merapi]," katanya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga: Mendekati Erupsi Merapi, Sleman Perpanjang Status Tanggap Darurat
Berita Terkait
-
Kunjungi Pos Pengungsian Korban Banjir di GOR Otista, Pramono Anung ke Anak-anak: Gimana Senang?
-
Repatriasi Massal Pertama di Al-Arisha: Akankah Disusul Kamp Pengungsian Suriah Lainnya?
-
Kemah Pengungsi di Gaza Dibombardir, 20 Tewas Termasuk Keluarga-Keluarga yang Mengungsi
-
Tinjau Banjir di Kebon Pala Bikin Warga Heboh, Gibran Pakai Batik Bagi-bagi Susu
-
Sekolah Beralih Jadi Pos Pengungsian Lewotobi, Semangat Siswa-Siswi Jadi Sukarelawan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD