Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 05 Desember 2020 | 13:30 WIB
Pelaku klitih di kawasan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. - (Twitter/@upil_jaran67)

SuaraJogja.id - Akun Twitter @upil_jaran67 membagikan potret dua orang remaja diduga pelaku tindak kejahatan jalanan alias klitih di kawasan Maguwoharjo, Sleman. Ditangkap dengan membawa senjata tajam, beberapa remaja itu habis dipukuli oleh warga yang terlanjur geram dengan tingkah beberapa pemuda tersebut.

Disampaikan bahwa beberapa remaja yang membawa senjata tajam jenis celurit tersebut diamankan oleh jajaran Linmas dan Relawan Damai Maguwoharjo (Redam), Matador, dan simpatisan keamanan dan ketertiban masyarakat setempat. Penangkapan dilakukan di sisi barat lampu merah pertigaan ring road utara kawasan Maguwoharjo.

Sayangnya, ada beberapa pelaku yang berhasil melarikan diri. Sebelumnya, sempat terjadi tindak kejahatan di wilayah Manisrejo, Maguwoharjo yang memakan korban satu orang. Dalam utasnya, ada potret seorang pemuda yang ditemukan dengan kondisi mulut dan hidung penuh dengan darah diduga adalah korban tindak klitih.

"Penangkapan terduga pelaku kejahatan malam. Barang bukti sajam jenis clurit di wilayah Maguwoharjo. Atensi luar biasa untuk jajaran linmas, Redam (relawan damai maguwoharjo), matador dan simpatisan kamtibmas setempat. Brantas brandal jalanan malam di jogja," tulis akun @upil_jaran67 dalam cuitannya.

Baca Juga: Tak Semua Zona Merah, Ini Beberapa Wilayah di Sleman yang Masih Zona Hijau

Keberadaan remaja-remaja yang keluar di malam hari untuk melakukan tindak kejahatan klitih, yakni melukai orang lain tanpa tujuan yang jelas, telah meresahkan masyarakat. Ada banyak korban tidak bersalah yang harus mengalami luka bacok hingga kehilangan nyawanya akibat perbuatan iseng tersebut.

Sejak diunggah pada Sabtu (5/12/2020), video penangkapan pelaku klitih itu sudah ditonton lebih dari 5.000 kali. Sementara, utas mengenai penangkapan pelaku tindak kejahatan jalanan itu sudah disukai lebih dari 700 pengguna Twitter. Ada 200 lebih yang membagikan ulang. Tidak sedikit juga komentar bernada amarah dari warganet.

"Wahh seharus e bacok bales bacok," tulis akun @arifhidayatgs.

"Dititeni rupane, sek wedok-wedok nek diceraki jo gelem (diperhatikan wajahnya, yang perempuan kalau didekati jangan mau-red) wkwk," komentar akun @annaterserah.

"Seperti tiada habisnya ya kejadian seperti ini. Semoga Jogja selalu aman kondusif. Jauh dari bocah-bocah seperti ini," tanggapan akun @urpixiedust_.

Baca Juga: Beredar Poster Digital Donasi ke Pengungsi Merapi, Ini Kata Pemkab Sleman

Sementara akun @SidiqNurc mengatakan, "Romantisnya Jogja bagi mereka yang belum ketemu cah kliteh tengah malam."

Load More