SuaraJogja.id - Jajaran Polres Sleman telah berhasil mengamankan terduga pelaku penyemprotan air keras kepada pesepeda di wilayah Sleman pada Minggu (27/12/2020) di sekitar lapangan Denggung, Sleman pukul 06.00 WIB. Menurut informasi yang didapat petugas, pelaku melakukan penyemprotan itu dengan motif sakit hati.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah mengatakan bahwa dari hasil interogasi yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, pelaku memang sengaja melangsungkan aksinya kepada pesepeda perempuan.
"Motifnya, hasil interogasi tadi, jadi pelaku yang bersangkutan ini tertarik dengan seorang perempuan berinisial W, kemudian berkomunikasi dengan perempuan tersebut. Pelaku ini sempat menyerahkan sejumlah uang kepada perempuan tersebut, tetapi setelah itu malah ditinggal hingga putus kontak. Jadi ada rasa sakit hati dari pelaku," ungkap Deni kepada awak media.
Deni melanjutkan, atas kejadian tersebut, tindakan si pelaku memang didasari karena tahu si perempuan berinisial W itu adalah seorang pesepeda. Bahkan pelaku juga mengaku tahu rute yang kerap dilalui perempuan tersebut.
Menurut keterangan yang diterima Deni, pelaku menyebutkan bahwa rute yang digunakan perempuan berinisial W tersebut berada di seputar Ngaglik, Sleman. Di antaranya di sekitar Jalan Palagan, Jalan Damai, dan Jalan Gito Gati.
"Harapannya suatu saat bisa ketemu lagi dengan wanita yang dia suka tadi," tuturnya.
Deni menjelaskan bahwa semua korban adalah pesepeda perempuan. Rata-rata memang yang sedang bersepeda di jalan yang telah disebutkan oleh pelaku.
Disebutkan Deni, sejauh ini hanya ada tiga laporan yang masuk dalam Satreskrim Polres Sleman dan polsek. Namun dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tindak penyemprotan itu dilakukan di enam TKP.
"Semua TKP itu diakui oleh pelaku, tapi yang masuk dalam laporan polisi hanya dari tiga korban saja," ucapnya.
Baca Juga: Pelaku Penyemprotan Air Keras ke Pesepeda di Sleman Berhasil Ditangkap
Dijelaskan Deni, dalam aksinya, pelaku menggunakan botol kecil yang sudah diberi lubang. Aksinya dilakukan dengan menekan botol itu, sehingga cairan air keras keluar dan mengenai tubuh para korban.
"Masih kita dalami terkait cairan yang digunakan untuk penyemprotan itu. Sudah kita amankan dan akan dipelajari dulu karena cairan itu dimasukkan dalam kemasan yang tidak ada mereknya," ujarnya.
Deni menambahkan bahwa pelaku telah melakukan penyemprotan air keras kepada pesepeda perempuan di wilayah Sleman itu sejak Oktober 2020 lalu hingga yang terbaru terjadi pada Jumat (25/12/2020) kemarin di kawasan Jalan Damai, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.
"Semua aksinya itu dilakukan pada pagi hari. Untuk ini, pelaku J kita kenakan pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pelaku penyemprotan air keras ke pesepeda adalah seorang pria berinisial J (37) yang merupakan warga Temanggung, Jawa Tengah.
Deni menyampaikan bahwa penangkapan terhadap pelaku merupakan hasil dari pengembangan penyelidikan perkara tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Pengumpulan informasi itu didapat dari keterangan korban dan saksi ditambah oleh rekaman CCTV di sekitar beberapa lokasi kejadian.
Berita Terkait
-
Pelaku Penyemprotan Air Keras ke Pesepeda di Sleman Berhasil Ditangkap
-
Awas, Pelaku Penyiraman Air Keras ke Pesepeda Masih Berkeliaran di Sleman
-
Agamanya Dibahas Saat Ucap Natal, Salmafina Beri Balasan Pedas ke Netizen
-
Sambil Tertawa, Selebgram Salmafina Bahas Masuk Kristen karena Sakit Hati
-
Gelapkan Uang Nasabah, Direktur KSP Ini Gunakan untuk Investasi Bitcoin
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?