Penolakan warga tersebut mengalihkan para pedagang dan akan berjualan di wilayah Mandingan. Pada Sabtu, bertepatan dengan pasaran Kliwon, pedagang akan membuka lapak dagangan mereka.
"Sabtu [9/1/2021] rencananya pedagang akan berjualan di Jalan Gatot Subroto. Para pedagang juga sudah membuat kesepakatan dengan dukuh Mandingan untuk patuh pada protokol kesehatan ketika membuka lapaknya," jelas dia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Yulius Suharta menjelaskan bahwa berjualan di pinggir Jalan Gatot Subroto tak diperbolehkan.
"Sebenarnya tak diperbolehkan, tapi [sebelumnya] ada kesepakatan dengan warga setempat bersama ketua paguyuban klithikan. Kemarin sudah ada evaluasi antara warga dan pedagang. Kondisi saat ini masih berbahay karena Covid-19, warga minta tidak dipakai untuk berjualan. Sehingga kami kawal," terang dia.
Baca Juga: Ngaku Jual Pepaya, Isi Mobil Pedagang Ini Buat Warganet Geleng Kepala
Satpol PP, kata Yulius, belum mengambil kebijakan untuk menertibkan para pedagang.
"Kebijakan keberadaan pedagang klithikan ini ada di dinas perdagangan," kaya Yulius.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Sukrisna Dwi Susanta tak menyebutkan bahwa pedagang klithikan di Jalan Gatot Subroto adalah pedagang ilegal. Kendati demikian, dirinya telah memberikan wadah bagi para pedagang untuk menempati Pasar Niten.
"Mereka kan juga pedagang ya, kami juga memberikan tempat di Pasar Niten. Sudah kami sediakan, tapi memang kapasitasnya kurang sehingga ada (pedagang) yang mencari lokasi strategis," ujar dia.
Pihaknya menyerahkan kebijakan penertiban ke satpol PP.
Baca Juga: Setiap Hari Harga Tahu Naik Rp100 di Palembang, Pedagang Kebingungan
"Jika dibilang ilegal penanganannya di Satpol PP karena kan dia berjualan di lokasi yang bukan pada tempatnya. Sudah sering ditertibkan memang. Jadi juga sudah kami larang," jelas Sukrisna.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja Seret, Orang RI Lebih Pilih Bekerja Informal dengan Jualan Makanan dan Minuman Ringan
-
Dunia Pendakian Kehilangan Mbok Yem: Ini 5 Menu Andalan Warung Legendaris di Puncak Lawu
-
Pedagang Buah Keliling di Cikarang Ini Ternyata Spesialis Maling Motor, Pak RT Jadi Korbannya
-
Jualan Bakso dengan Gerobak? Sorry, di Kalimantan Sudah Pakai Avanza!
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Mobil Listrik Polytron G3 Diluncurkan: Harganya di Bawah Rp 300 Juta, Baterai Pakai Sistem Sewa
-
Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
Terkini
-
Vasektomi Syarat Bansos Jabar: Ekonom UGM Kecam Rencana Kontroversial Dedi Mulyadi
-
ASPD Matematika Jogja Diduga Bocor, Guru Terlibat? Ini Respon Disdik
-
Salah Paham Berujung Luka: Remaja Sleman jadi Korban Sabetan Ikat Pinggang di Jalan
-
Diduga Menyalip Sembarangan, Pemuda Asal Gunungkidul Terluka Parah di Sleman
-
Sekolah Rapuh di Tengah Iklim Kian Ekstrem: Hak Anak untuk Selamat Dipertaruhkan