SuaraJogja.id - Meski izin edar belum lama dikeluarkan, alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose, sudah dipesan sampai 10 ribu unit. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut memborongnya.
Sebanyak 100 unit ia pesan dan nantinya diutamakan untuk digunakan di rumah sakit serta puskesmas. Ganjar mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan menggunakan GeNose untuk meningkatkan kapasitas surveillance Covid-19 di provinsi tersebut.
"Saya tadi mencoba, sangat simpel hanya dengan meniup napas, dalam waktu 3 menit sudah keluar hasilnya. Kami mau beli 100, tapi saat ini baru dapat 35," ungkap Ganjar saat menyambangi lokasi produksi GeNose di Science Technopark (STP) UGM, Selasa (5/1/2021).
Pengadaan GeNose saat ini masih terhambat ketersediaan alat yang terbatas. Alat deteksi ini sendiri baru mendapat izin pada 24 Desember 2020, sehingga jumlah alat yang telah diproduksi belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Baca Juga: Belum Lama Dapat Izin Edar, Pesanan GeNose Buatan UGM Capai 10 Ribu Unit
Ganjar mengungkapkan, jika kapasitas produksi sudah mencukupi, diharapkan lebih banyak alat GeNose yang dapat diterapkan di puskesmas dan juga fasilitas umum di Jawa Tengah.
"Kalau semua puskesmas bisa, itu bagus sekali. Tempat umum juga, tapi itu prioritas berikutnya karena saat ini produksinya belum banyak," terangnya.
Ganjar mengunjungi STP UGM bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan RSUP Dr Kariadi Semarang untuk melihat langsung cara kerja GeNose serta aktivitas produksi yang dilakukan.
Ia menyebutkan, langkah Pemprov untuk menggunakan GeNose sebagai keputusan politik yang penting untuk dilakukan agar Indonesia tidak terus menerus bergantung pada alat yang tidak diproduksi di dalam negeri dan berbiaya mahal.
GeNose sendiri dijual dengan harga sebesar Rp62 juta dan bisa digunakan berulang kali dengan menggunakan kantong yang bisa dibeli dengan harga Rp15 ribu. Dengan alat ini, menurut rilis dari UGM yang diterima SuaraJogja.id, Selasa, biaya melakukan deteksi Covid-19 diperkirakan hanya sebesar Rp25 ribu.
Baca Juga: Ganjar Pantau Langsung Pembuatan Alat Pendeteksi Covid-19 Karya UGM
"Saya yakin masyarakat akan mampu jika dianggarkan secara murah, dan jika anak bangsa bergotong royong melakukan donasi, dengan donasi sebesar Rp100 ribu saja sudah membantu 4 orang," kata Ganjar.
Berita Terkait
-
Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres, Cak Lontong Kehilangan Banyak Job
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Ganjar Pranowo: untuk Suara.com Selamat Ulang Tahun yang ke-11, Tetap Kritis dan Mencerdaskan!
-
Diajak Berandai-andai Jadi Presiden, Kocaknya Ganjar Pranowo: Kan Sudah Kalah, Saya Lowbat
-
Momen Lucu Bocah SD Minta Tanda Tangan Tarawih Ke Ganjar di Masjid UGM
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital