Berbeda dengan Ponirah (68), yang kadang tak bisa tidur selama di pengungsian ketika beberapa waktu lalu baru saja tiba. Namun lama kelamaan, penyesuaian itu mulai dilakukan dengan sendirinya.
Artinya, kendati memang kenyamanan yang dirasakan jelas berbeda dengan saat tidur atau tinggal di rumah sendiri. Namun sejauh ini adaptasi yang dilakukan membuatnya bisa sedikit membantunya untuk memejamkan mata untuk beristirahat.
"Sempet mboten saged tilem wonten mriki, menawi sakmenika sampun saged (sempat tidak bisa tidur, tapi sekarang sudah bisa)," tutur Ponirah.
Ia mengaku akan tetap mengikuti langkah warga lain untuk tinggal sementara waktu lagi barak pengungsian. Ia masih mensyukuri kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menjalani kehidupan sederhana dengan kondisi serba tak menentu.
Baca Juga: Berstatus Siaga, Merapi Menunjukan Peningkatan Aktivitas
"Disyukuri mawon mas (disyukuri saja mas)," tutupnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Trisno Kariyo (80). Ia mengaku sudah rindu dengan rumahnya. Kebosanan sudah dirasakan olehnya beberapa waktu terakhir, seolah sudah memuncak. Namun tidak dipungkiri, tidak banyak yang bisa dilakukan.
Ia hanya bisa pasrah dan berharap kondisi akan segera pulih dalam waktu dekat. Trisno masih akan terus bertahan dan menaati anjuran dari pemerintah untuk berada di barak pengungsian.
"Saya manut saja dengan aturan pemerintah. Kondisinya masih tidak menentu biar aman juga. Ya kangen rumah tapi saya manut saja," kata Trisno.
Kerinduan yang telah membuncah, membuat Trisno sempat nekat kembali ke rumah dalam beberapa waktu yang lalu. Alasannya sederhana, hanya untuk memanen jagung. Namun akhirnya setelah itu ia memutuskan kembali lagi ke barak pengungsian.
Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Material Diduga Lava Pijar
"Saya sempat kembali ke rumah buat manen jagung tapi terus kembali," ucapnya.
Pengungsi pulang karena isu Covid-19
Beberapa pengungsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman sempat memilih untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Salah satu faktor utamanya akibat isu penyebaran Covid-19 yang sudah merebak hingga ke wilayah pengungsian.
Kasi Pemerintahan Desa Glagaharjo Heri Prasetya mengakui memang ada sebagian pengungsi yang memilih pulang ke rumahnya yang ada di Kalitengah Lor Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Sebagian pengungsi yang kembali mayoritas adalah orang tua yang masih memiliki anak balita.
"Sebagin memang pilih pulang ke rumah karena informasi yang beredar kalau Covid-19 sudah sampai di Glagaharjo, padahal itu hanya sebatas isu saja," kata Heri.
Namun mengetahui hal tersebut Heri, langsung berkoordinasi dengan relawan serta pemerintah desa dalam hal ini Pak Dukuh. Langkah itu dilakukan agar dapat menjadi perhatian bagi semua pihak jika ada pengungsi yang memilih kembali ke rumahnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY