SuaraJogja.id - Warga Pereng, Sumberharjo, Prambanan, Sleman menemukan jajaran batu mirip pondasi candi. Penemuan ini berada di sekitar perbukitan Desa Wisata Pereng, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Minggu (21/2/2020) lalu.
Ketua Pengelola Desa Wisata Pereng, Sukarmin mengatakan temuan itu berawal dari kegiatan warga yang secara kebetulan sedang mencari potensi-potensi wisata di padukuhannya. Sebab menurut rencana warga ingin mengembangkan dusunya menjadi sebuah Desa Wisata baru di wilayah Kecamatan Prambanan bagian selatan.
"Waktu itu kita baru perintisan Desa Wisata Pereng. Lalu kita bersama warga jalan-jalan bersama Pak dukuh untuk tahu situs-situs atau sejarah di Dusun Langgen," ujar Sukarmin, kepada awak media, Rabu (24/2/2021).
Sukarmin menjelaskan ia sengaja membawa para pemuda itu untuk menyusuri tapak tilas dari Kyai Langgen, yang diketahui merupakan seorang Mpu pembuat keris di zaman kerajaan Mataram Kun. Hal ini bertujuan agar para pemuda desa lebih menambah pengetahuan sejarah di Dusun Pereng.
Baca Juga: DIY Masih Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Titik Rawan Longsor di Prambanan
Napak tilas itu, kata Sukarmin sengaja dilakukan karena pernah dulu orang tua dan simbah buyut pernah bercerita tentang keberadaan Makam Besar yang berada tidak terlalu jauh dari rumahnya.
"Makam tersebut adalah makam Kyai Langgen, atau Mpu Supo. Dulu kata orang tua dan simbah buyut, dia pernah menetap di dusun [Pereng] ini, membuat rumah dan membuat keris di sini juga, bahkan meninggalnya pun di sini," terangnya.
Lalu saat tiba di sebuah perbukitan, mereka melihat bongkahan-bongkahan batu yang berserakan. Tidak hanya berserakan tapi batu itu juga terlihat presisi.
"Lalu saya lihat dan saya yakinkan turun ke parit lalu di situ kita melihat kok ada tumpukan yang rapi. Kita meyakini itu sebuah istilahnya dulu pernah ditata atau gimana awalnya kan belum lari ke situs gitu loh. Lalu kita gali, sementara itu dan keliatan bagian-bagian yang presisi seperti sudah dibentuk dan ditata ada kancing-kancingan," paparnya.
Ditanya lebih lanjut posisi temuan tersebut, formasi batuan itu merupakan batuan putih dan lumayan panjang. Disusun dua hingga tiga tumpuk secara presisi.
Baca Juga: Zona Utama Candi Prambanan Dibuka Lagi, Wisatawan Harus Tetap Patuhi Prokes
Posisi temuan situs itu diakui Sukarmin berada didekat sumber mata air. Terdapat sungai yang tidak cukup jauh dan juga masih ada sendang di sekitarnya.
"Batunya panjang, perkiraan kita belum bisa menentukan tapi yang sudah kelihatan itu sekitar 6-7 meter panjangnya secara keseluruhan tapi baru satu sisi. Kalau untuk persatu batu ukuran sekitar ada 25-30 cm, bermacam-macam. Sudah ada tatahannya. Ada lekuk-lekuk seperti kancingan candi tapi tidak ada motifnya," ujarnya.
Kendati begitu pihaknya belum bisa memastikan lebih lanjut terkait dengan temuan tersebut adalah candi atau semacamnya. Pihaknya telah melaporkan temuan ini kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk ditindaklanjuti.
"Sudah dilaporkan ke BPCB. Itu kan hari minggu kita mengetahui, lalu Senin sudah langsung datang untuk dicek. Kepastian masih menunggu, sementara ini kita hentikan dulu," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Sumberharjo, Kurniawan Widiyanto membenarkan atas temuan warga tersebut. Pihaknya juga telah melihat lokasi temuan batuan tersebut secara langsung.
“Mendengar laporan warga, saya langsung terjun ke lokasi hari itu juga dan melihat langsung temuan tersebut. Saya kira dari tekstur batuan tersebut secara awam kita bisa lihat bahwa itu bukan batu sembarangan. Batu yang memang dicreate pada
zamannya,” ujar Widiyanto.
Widiyanto menambahkan sembari menunggu penelitian lebih lanjut dari pihak BPCB, warga diminta untuk sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu terkait akan dilanjutkan seperti apa temuan itu. Terlepas dari apa pun hasilnya nanti, ia meyakini temuan ini dapat dimanfaatkan untuk kemajuan warga sekitar.
“Yang jelas ini merupakan aset, sesuatu yang bisa dijual. Apalagi nanti bila memang benar dinyatakan sebagai situs bersejarah, ini merupakan temuan baru sebagai pelengkap situs-situs bersejarah yang hanya ada di wilayah utara Prambanan saja dan di wilayah selatan memang belum pernah ada,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Ritual Abhiseka Meriahkan Peringatan Berdirinya Candi Prambanan oleh Umat Hindu
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem