SuaraJogja.id - Anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang (PBB), Supriyono sudah meminta maaf secara terbuka terkait dengan ceramahnya di Kulonprogo. Sejatinya, ceramahnya dalam pernikahan di Kulonprogo yang menyinggung kasus Covid-19 tersebut bermaksud positif.
Namun sayang, video tersebut disebarluaskan oleh oknum tertentu dan hanya sepotong kecil saja. Padahal jika video tersebut ditontong secara utuh maka masyarakat akan memahami makna yang sebenarnya. Di mana sebenarnya dirinya hanya ingin meningkatkan optimisme dan kesadaran masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Dalam ceramah tersebut, sejatinya dirinya ingin mengingatkan masyarakat akan bahayanya Covid-19. Kendati berbahaya namun masyarakat diminta untuk tidak terlalu khawatir dengan Covid19 asal patuh terhadap protokol kesehatan. Di samping itu, ia juga ingin mengingatkan kepada pemerintah agar berhati hati dalam menetapkan suatu kasus Covid-19.
"Nah itu dipotong sedemikian rupa oleh oknum dan disebarkan. Nyebarnya tidak utuh, jadi seolah olah diskenario,"ujarnya, Rabu (24/2/2021).
Dalam ceramah itu ia mengakui mengungkapkan pemakaman jenazah Covid 19 adalah proyek Dinas Kesehatan. Namun ia mengklaim hal tersebut sejatinya merupakan salah satu dari peran dirinya sebagai anggota DPRD Bantul. Di mana salah satu tugas anggota dewan adalah melakukan pengawasan ataupun audit penggunaan anggaran dari pemerintah termasuk dana Covid19.
Terlebih karena anggaran refokusing untuk penanganan covid19 di Bantul mencapai Rp 115 miliar. Karena menurut Supriyono, anggaran refokusing penanganan covid-19 di wilayah Kabupaten Bantul itu jumlahnya paling besar dibanding dengan kabupaten/kota lainnya di DIY.
Dengan anggaran sebesar itu, Supriyono mengaku heran mengapa penguburan jenazah pasien Covid-19 justru diserahkan ke Kalurahan. Padahal selama ini belum ada kejelasan berkaitan dengan tanggunjawab penguburan jenazah Covid-19 itu ada di tangan siapa.
Di samping itu, harus ada kejelasan Tupoksi FPRB yang merupakan kepanjangan tangan dari BPBD. Di mana Surat Keputusan (SK) FPRB hanya dari Dinas yang mengampunya karena memang tidak ada Peraturan Bupat (Perbup) atau Peraturan Gubernur (Pergub) yang mendasari.
"Kenapa diserahkan ke kalurahan, ke relawan. Padahal kan ada tanda tanya, siapakah penanggungjawab penguburan jenazah covid-19 itu? Mestinya itu dibahas. Nah saya mau mengkritisi di mana? wong itu kemudian dimanfaatkan oleh orang dinas untuk proyek, terus sik kon maju orang orang seperti itu. itu nanti kan rusak,"papar Supri.
Baca Juga: Banyak Burung Kuntul Mati di Bantul, Begini Penjelasan Dinas Pertanian
Supriyono menandaskan yang ia kritisi adalah kebijakan pemerintah kabupaten Bantul dalam rangka penguburan jenazah pasien Covid-19. Di mana perlu dipertanyakan tanggungjawabnya sampai sejauh mana. kenapa tiba tiba diserahkan ke pemerintah Kalurahan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Sudah Minta Maaf, Supriyono Tetap Dipanggil ke BKD DPRD Bantul
-
Pemkab Bantul Terima Maaf Supriyono Soal Ucapan Pemakaman Covid-19 Proyek
-
Viral Ceramah Supriyono Pemakaman Covid-19 Bak Anjing, TKP di Kulonprogo
-
Sebut Jenazah Covid-19 Dikuburkan bak Anjing, Supriyono Minta Maaf
-
Akui Salah Ucap Pemakaman Covid-19 Proyek, DPRD Tak Jadi Sanksi Supriyono
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan
-
Jokowi Kembali ke 'Rumah', Jawab Isu Ijazah Palsu Tanpa Kata di Dies Natalis Kehutanan UGM
-
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesehatan Pimpin Negara
-
Gugup Pidato Depan Jokowi, Celetukan Ijazah Asli Menteri Raja Juli Bikin Seisi UGM Riuh
-
Jokowi dan Raja Juli Hadiri Rapat Senat Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM