SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman resmikan selter Covid-19 di area Kantor Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Rabu (24/2/2021).
Carik Kalurahan Tamanmartani Tomi Nugraha mengatakan, selter Covid-19 tersebut disiapkan berdasarkan evaluasi terhadap proses isolasi atau karantina mandiri yang dilakukan di wilayah Tamanmartani.
Dari evaluasi itu, diketahui bahwa karantina mandiri atau isolasi di rumah masih memiliki potensi untuk adanya penularan.
"Karena kontrol yang kurang ketat, sehingga kami siapkan selter Covid-19 ini,” kata dia, Rabu (24/2/2021).
Ia menjelaskan, kontrol yang kurang ketat itu misalnya, ketika ada warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah, kerap ditemukan masih melakukan kontak dengan keluarga dekat yang berada di sekitarnya.
Menurut Tomi, hal tersebut dapat menjadi potensi adanya penularan atau klaster keluarga.
Selter Covid-19 yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) ini, memiliki fasilitas 7 kamar yang dilengkapi dengan kasur, kamar mandi, peralatan mandi dan kebutuhan sehari - hari.
“Selter Covid-19 ini memanfaatkan bangunan yang sebelumnya dipakai oleh lembaga-lembaga seperti BKM, Bumdes dan BPD," tutur Tomi.
Secara teknis, masyarakat yang masuk dalam kategori OTG akan dipindah ke selter Covid-19 berdasarkan dari hasil pemantauan Satgas Covid-19 tingkat Padukuhan.
Baca Juga: Cuti Bersama Dipangkas, Pemkab Sleman Yakini Tidak Akan Ada Masalah
Plh Bupati Sleman Harda Kiswaya mengapresiasi langkah Kalurahan Tamanmartani yang menyediakan selter Covid-19 untuk masyarakat Tamanmartani.
Langkah yang dilakukan Kalurahan Tamanmartani itu, selaras dengan apa yang menjadi upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menekan penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman.
“Kami menyambut baik adanya selter Covid-19 ini. Ini merupakan langkah-langkah inovasi yang kami harapkan dalam menyikapi adanya Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya melakukan langkah-langkah nyata dalam menekan penyebaran Covid-19 di Sleman, lanjut Harda.
Sehingga, hal itu perlu terus dilakukan dari tingkat Daerah sampai dengan padukuhan.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Cuti Bersama Dipangkas, Pemkab Sleman Yakini Tidak Akan Ada Masalah
-
Jawaban Uus Saat Istri Izin Pakai Hijab dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Selter Gose Muhammadiyah Bantul Berbasis Keagamaan, Menko PMK: Itu Perlu
-
Sekda: Bupati Sleman Terpilih Bisa Dilantik Akhir Februari Ini
-
Terima Bantuan Fasilitas, 46 Selter di Bantul Siap Digunakan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara