SuaraJogja.id - Pemakaman pasien diduga Covid-19 di wilayah Bantul sempat dilakukan tanpa peti jenazah. Hal itu terjadi pada Januari 2021 lalu di wilayah Kapanewon Srandakan, Bantul.
Panewu Srandakan Anton Yulianto mengaku sudah mendapat laporan atas pemakaman tersebut. Pihaknya menjelaskan pasien tersebut memang tak dimasukkan ke dalam peti jenazah melainkan ke kantong jenazah.
"Saya mendapatkan laporannya. Itu kejadian di awal Januari kemarin, di salah satu dusun di wilayah kami. Pemakamannya secara protokol kesehatan, tetapi jenazah dimakamkan dengan kantong jenazah," ujar Anton dihubungi wartawan, Kamis (25/2/2021).
Ia melanjutkan, waktu kejadian tersebut, dirinya meminta kepada pemerintah desa setempat untuk menghubungi Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi terkait pemakamannya. Karena sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis pemakaman, seharusnya pemakaman pasien Covid-19 harus menggunakan peti.
Baca Juga: Pria Asal Bantul Tewas Tersengat Listrik Saat Memangkas Pohon Rambutan
"Kan sudah diajarkan juga ke relawan, jika pemakaman harus menggunakan peti. Ini malah tidak ada petinya, waktu itu saya minta Pemdes lapor ke Dinkes, soal ini," jelas dia.
Pemakaman pasien diduga Covid-19 tersebut tepatnya berada di wilayah Kalurahan Trimurti. Sekretaris Kalurahan (Carik) Trimurti, Heri Purwanto membenarkan ada pasien diduga Covid-19 yang dimakamkan tanpa menggunakan peti jenazah.
Menurut Heri, kejadian itu berawal saat Kepala Dusun yang ada di wilayah Trimurti menghubungi dia jika terdapat jenazah yang akan dimakamkan secara protokol Covid-19. Pihaknya lalu menyiapkan tim Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) untuk proses pemakaman.
Setelah mobil ambulan tersebut datang, relawan terkejut karena jenazah tidak dalam peti dan hanya dikafani serta dibungkus dengan kantong jenazah.
"Saat akan membawa jenazah untuk dimakamkan, jenazah (yang diduga) infeksius ini tidak di dalam peti. Saat itu relawan menjadi takut," ucap Heri melalui sambungan telepon.
Baca Juga: 100 Keluarga di Bantul Gagal Terima Santunan Pasien Covid-19 Meninggal
Sebagai asesmen pemakaman Covid-19, Heri mengaku memberanikan diri mengawali membopong jenazah. Sejumlah relawan lain juga terpaksa memberanikan membopong jenazah untuk dibawa ke liang lahat dan dimakamkan secara islami.
Berita Terkait
-
Pemakaman Hotma Sitompul Melalui Prosesi Upacara Militer
-
Warnai Pemakaman Titiek Puspa, Sejarah Baju Putih Pelayat dan Maknanya
-
Pecah Tangis di Pemakaman Titiek Puspa, Keluarga hingga Penggemar Lepas Sang Legenda
-
Penuh Haru! Anak-anak Ray Sahetapy Turun Liang Lahat, Azan Menggema di Pemakaman
-
5 Fakta Jenazah Ray Sahetapy Akan Dipindahkan Setelah Dimakamkan
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan