Diungkapkan Joko, pemeliharaan untuk mengganti peralatan yang rusak dan sebagainnya masih akan berfokus pada EWS tersebut. Sedangkan untuk EWS terkait dengan tanah longsor belum akan dilakukan pemeliharaan.
Untuk tanah longsor pihaknya hanya akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi. Jika memang terjadi hujan lebat untuk meningkatkan kewaspadaan hingga berlindung ke tempat lebih aman.
Saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan pemasangan untuk Early Warning System (EWS) sederhana di area rawan longsor. Pemasangan EWS tersebut guna memantau lebih jauh pergerakan yang mungkin saja masih akan terjadi ketika diguyur hujan lebat.
"Itu [EWS awan panas dan lahar hujan] yang sementara ini kita prioritaskan. Sedangkan untuk tanah longsor saat ini kita pending dulu karena tidak ada penganggaran ke sana," ungkapnya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Refocusing Anggaran, Pembangunan Sarana Pendukung SSA Ditunda
Selain pemeliharaan EWS yang terbatas, Joko menyebut untuk sarana dan prasarana mitigasi seperti jalur evakuasi pun juga berdampak. Pasalnya untuk bantuan material juga hilang atau tertunda.
"Terus di Prambanan untuk penguatan tebing lalu penataan pola aliran permukaan juga hilang. Jadi kita di 2021 ini terpangkas [anggarannya]. Untuk kegiatan-kegiatan mitigasi terpaksa ada yang ditunda dulu," tandasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menyatakan setidaknya ada sekitar 20 persen anggaran BPBD Kabupaten Sleman yang mengalami refocusing. Namun, pihaknya tetap akan mengusahakan semaksimal mungkin kegiatan mitigasi bencana yang ada.
Menurutnya BPBD Kabupaten Sleman akan kembali memilah kegiatan atau rencana yang tidak terlalu urgent untuk dilakukan saat ini.
"[Anggaran BPBD Kabupaten Sleman] sekitar Rp.10-11 miliar dipotong 20 persen. Ya mitigasi tetap berjalan, 20 persen dari anggaran itu hanya sedikit. Sudah kita pilih yang tidak terlalu urgent atau mengurangi sedikit kegiatan. Tidak terus lalu berdampak begitu," kata Kalak BPBD Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Refocusing Anggaran, Bantuan Rp50 Juta per Dusun di Bantul Diberi pada 2022
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Pemerintah Bentuk Tim Mitigasi, Cegah Banjir Besar Jabodetabek dan Cianjur Terulang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini