Selain terpaksa memutus kerja para karyawan, tak sedikit di antara pengusaha hotel kemudian terpaksa melakukan jual aset guna menutup bengkaknya kerugian akibat pandemi Covid-19. Aktivitas tersebut pun bisa ditengok lewat sejumlah laman jual beli online, dimana banyak hotel yang melego asetnya di masa pandemi ini.
Salah seorang perantara dalam jual beli hotel, Yusuf Sihombing, menuturkan bahwa bisnis jual beli properti adalah hal yang wajar dilakukan oleh para pengusaha. Terlebih lagi untuk hotel yang terhimpit situasi akibat pariwisata yang turun.
"Hotel itu sebenarnya kan juga masuk di dalam bisnis ya, jadi hal yang wajar dalam dunia bisnis. Sama seperti jual beli properti, kost-kostan, atau rumah. Kenapa sekarang terkesan banyak banget mungkin karena memang pariwisata turun. Dan itu hal wajar dalam bisnis apalagi kondisi sekarang gini," kata Yusuf.
Yusuf menyatakan peningkatan dalam urusan jual beli hotel pun sebenarnya tidak terjadi selama pandemi Covid-19 ini. Perubahan yang terjadi justru pada penurunan harga yang dilakukan pemilik hotel saat menjual asetnya.
Baca Juga: 10 Hotel di Jogja yang Nyaman dan Aesthetic dengan Harga di Bawah Rp350.000
"Sebenarnya peningkatan sih tidak ada cuma malah kepada penurunan harga. Maksudnya pemilik hotel lebih menurunkan harga jualnya mereka. Ingin menjual cepat karena pengusaha rata-rata pinjam di bank, atau kredit gitulah. Sama seperti bangun rumah banyak orang pinjem ke bank, hotel juga gitu tapi lebih gede nominalnya," terangnya.
Menurut Yusuf, pemilik hotel memilih untuk menjual hotelnya karena tingkat okupansi yang masib rendah. Sebelum pandemi Covid-19 hotel rata-rata bisa menerima tamu atau okupansi hotel bisa mencapai 70-90 persen.
Sedangkan saat pandemi Covid-19, okupansi itu benar-benar anjlok hampir tak tersisa. Bahkan bisa saja tingkat keterisian hotel hanya 5 persen.
"Otomatis menyebabkan hilang omzet. Sehingga harus nombok listrik operasional dan segala macam. Akhirnya mereka memilih menjual. Tapi sebelum pandemi memang sudah ada beberapa yang niat menjual hotel. Ya itu tadi karena pemilik juga tertekan oleh kreditur," tuturnya.
Yusuf menjelaskan untuk harga hotel sendiri bervariasi tergantung pada status bintang hotel itu sendiri dan lokasinya. Sedangkan untuk rata-rata penurunan harga hotel di masa pandemi Covid-19 bisa mencapai 10-20 persen.
Baca Juga: 3 Pelaku Penipuan Ditangkap di Hotel di Jogja, Ternyata Satu Keluarga
"Kalau hotel bintang dua [harga] sekitar Rp15-30 miliar tergantung tren lokasi. Kalau bintang 3 sekitar Rp50-150an miliar. Untuk bintang 4 sudah di atas Rp200 miliar. Saat pandemi biasanya diturunin harganya sampai 10-20 persen. Tergantung kepepetnya si pemilik hotel. Biasanya kalau pemilik kepepet banget itu dinego berapa aja kadang mau. Kemarin [hotel] yang di Semarang laku itu karena di nego jauh, dari Rp45 miliar sampai Rp29 miliar. Saya juga kaget ternyata mau," paparnya.
Dijelaskan Yusuf, menjual hotel merupakan langkah cepat dari pemilik hotel. Artinya demi mendapatkan fresh money untuk membayar kreditur maka menjual hotel salah satu opsinya.
Walaupun sebenarnya setelah bulan Juli 2020 lalu, kata Yusuf, tingkat okupansi hotel khususnya di Jogja sudah mulai membaik. Kendati memang tidak bisa kembali seperti semula menjadi 70 persen tapi rata-rata sudah berkisar di angka 40-60 persen kamar sudah mulai laku.
"Ya itu, salah satu cara pengusaha, ya wajar namanya pengusaha mereka berusaha, untuk mendapatkan fresh money untuk membayar kreditur. Salah satu mendapat uang ya menjual salah satu asetnya," imbuhnya.
Bukan fenomena baru
Terkait dengan beberapa waktu lalu heboh hotel yang ditawarkan melalui salah satu market place secara online, Yusuf tidak begitu terkejut. Sebab hal itu sebelumnya juga sudah biasa dilakukan bahkan sebelum pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip