Saat persoalan-persoalan itu selesai, otomatis logika dalam diri orang tua atau pribadi itu sudah mulai kembali berjalan. Lalu setelah itu bisa untuk fokus pada tujuan dalam diri dan keluarganya.
Menurutnya, persoalan yang tumbuh di dalam keluarga itu tergantung kepada visi misi dan nilai-nilai keluarga yang ada. Tidak dipungkiri bahwa memang jika dilihat secara umum pandemi Covid-19 berdampak pada timbulnya masalah itu.
Namun artinya, dampak besar atau meminimalisir dampak itu kembali pada keluarga itu sendiri. Sekarang ada yang sudah siap untuk membangun komunikasi dengan keluarga secara baik namun kebanyakan belum.
"Justru yang jadi persoalan adalah pandemi memang menjadi persoalan namun buat keluarga-keluarga yang tidak terbangun komunikasi dengan baik. Nilai-nilainya dalam keluarga tidak jelas, itukan berbeda pada saat ada pandemi yaudah dibiarkan begitu saja. Tidak ada komunikasi baru saat muncul konflik di tengah kebingungan menyelesaikannya," paparnya.
Baca Juga: Usut Korupsi Pengadaan Barang Covid-19 di KBB, KPK Sambangi Tiga Lokasi
Novita menilai bahwa pola pengasuhan yang dimiliki setiap keluarga itu sangat berpengaruh. Yang perlu dipahami adalah pola pengasuhan itu tidak membiarkan tapi mengingatkan dan memperbaiki kalau ada kesalahan.
"Jadi yang paling penting menurut saya itu ranah orang tua sebenarnya. Kalau anak sudah jelas dari awal kan tidak masalah. Kalau anak biasa berkomunikasi itu pasti juga mendengarkan. Pemecahan masalah lebih gampang," cetusnya.
Di balik kondisi yang serba tidak menentu di tengah pandemi Covid-19, ada banyak kesempatan yang dapat dimaksimalkan di sana. Nilai-nilai itu yang justru tidak diajarkan di sekolah dan dapat seharusnya dimaksimalkan oleh keluarga di rumah.
Semisalnya tentang bagaimana cara mengelola emosi, nilai-nilai dalam mengambil sebuah keputusan, hingga membangun hubungan yang baik antara keluarga. Jadi memang tujuan utamanya bukan hanya target di nilai sekolah namun ada banyak ranah atau momen yang dapat dibangun oleh keluarga.
"Kembali lagi bahwa guru yang terbaik itu ya orang tua. Tidak perlu serba bisa tapi mau senantiasa hadir dan penuh perhatian mendengarkan lalu mencoba bersama itu poin plus tersendiri. Sesungguhnya yang dibutuhkan anak itu bukan serba tahu tapi mau mendengar dan ada di situ," imbuhnya.
Baca Juga: Kena Refocusing Anggaran 2021, Bantuan Graduasi PKH Dinsos Bantul Ditunda
Novita melihat, sekarang para orang tua itu sibuk dengan kepanikan-kepanikan, target, hingga masa depan sang anak. Tidak jarang justru muncul emosi saat bersama anaknya, padahal anak juga dapat merasakan tekanan misal saat dimarahi oleh orang tuanya.
Berita Terkait
-
Siapa Orang Tua Antea Putri Turk? Silsilah Keluarga dengan WR. Supratman Akhirnya Terjawab
-
Triwulan I 2025 PosIND Salurkan Bantuan Tunai ke 32.743 KPM di Seluruh Wilayah Bogor
-
Presiden Prabowo: Anak Orang Miskin Tidak Boleh Miskin
-
Meski Pakai Sepatu Gucci Belasan Juta Rupiah, Selera Outfit Keluarga Jokowi Dicibir: Maklum OKB
-
Gereja Katolik Filipina Desak Duterte Buktikan Omongan Soal Hukum: Siap Hadapi Konsekuensi?
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya