Novita memaparkan bahwa setiap anak punya tahapan perkembangan sendiri-sendiri dan itu yang harus dipahami oleh orang tua. Setiap usia atau tahap perkembangan anak itu ada potensi yang itu perlu dikembangkan, dirangsang dan distimulasi.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 misalnya, anak-anak yang baru berusia 2 tahun akan membutuhkan perkembangan motorik. Perlu ruang untuk bergerak dan beraktivitas yang aman dan nyaman.
Berbeda tahapan lagi ada anak-anak yang pola bahasannya, walaupun di tengah pandemi Covid-19 mempunyai keinginan tahu yang besar. Orang tua perlu sadar dan memberikan pilihan yang ada itu sebagai bentuk ruang-ruang untuk eksplorasi dan menyampaikan sesuatu.
"Naik lagi nanti logika pada usia 7-11 tahun itu perlu ada diskusi, dan mengajarkan kemandirian juga. Nanti pada usia 12 ke atas sudah akan beda lagi, sudah merencanakan atau membuat keputusan. Sebenarnya anak sudah memiliki potensinya masing-masing, tinggal menjadikannya kompetensi atau keahlian. Caranya bagaimana? Ya orang tua, yang membuat potensi baik ini menjadi kompetensi," katanya.
Baca Juga: Usut Korupsi Pengadaan Barang Covid-19 di KBB, KPK Sambangi Tiga Lokasi
Disebutkan Novita, usia puber itu adalah usia yang paling tepat sebenarnya untuk mulai belajar parenting. Namun jika sejak awal pola pengasuhan itu sudah terlanjur salah, maka mau tidak mau yang bersangkutan harus belajar dan cari ke ahlinya.
"Walaupun ada kesalahan ya mau tidak mau harus diakui itu sebagai kesalahan dan diperbaiki sama-sama," tambahnya.
Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anaknya untuk memiliki prinsip dalam hidup. Selain wilayah keluarga yang hadir untuk mengingatkan peran lingkungan juga menjadi penting sebagai pendukung tumbuh kembangnya.
Novita menilai bahwa masalah yang muncul adalah orang tua belum memahami peran masing-masing dalam pola pengasuhan tersebut. Termasuk dalam peran ayah dan ibu di dalam masing-masing keluarga.
"Saya melihat masih ada posisi yang berat sebelah, barangkali itu hanya dibebankan kepada ibu saja. Saya melihat padahal walaupun ibu itu tempat bertanya anak, akan tetapi ada kepala keluarga yang menjadi pemimpin dan mengarahkan yaitu ayah. Keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan itu belum sepenuhnya ada, kebanyakan masih dibebankan kepada ibu saja," ungkapnya.
Baca Juga: Kena Refocusing Anggaran 2021, Bantuan Graduasi PKH Dinsos Bantul Ditunda
Pemahaman itu perlu dibangun dalam keluarga bahkan dari pasangan suami istri tersebut belum menjadi orang tua. Jadi sebelum bapak dan ibu, hubungan kedua individu ini harus kuat dulu.
Berita Terkait
-
Siapa Orang Tua Antea Putri Turk? Silsilah Keluarga dengan WR. Supratman Akhirnya Terjawab
-
Triwulan I 2025 PosIND Salurkan Bantuan Tunai ke 32.743 KPM di Seluruh Wilayah Bogor
-
Presiden Prabowo: Anak Orang Miskin Tidak Boleh Miskin
-
Meski Pakai Sepatu Gucci Belasan Juta Rupiah, Selera Outfit Keluarga Jokowi Dicibir: Maklum OKB
-
Gereja Katolik Filipina Desak Duterte Buktikan Omongan Soal Hukum: Siap Hadapi Konsekuensi?
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya