SuaraJogja.id - Sebanyak 6.400 guru tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bantul sudah menyelesaikan vaksinasi pada pekan ini. Selanjutnya vaksinasi dilanjutkan ke Guru SMP dan PAUD mulai pekan depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan Setda Bantul, Hermawan Setiaji menerangkan bahwa vaksinasi guru SMP dan PAUD dimulai sekitar Rabu (31/3/2021) atau Kamis (1/4/2021).
"Untuk vaksinasi seluruh guru memang belum selesai. Namun pekan ini untuk guru SD sudah selesai dan kami lanjutkan ke jenjang guru SMP dan PAUD," terang Hermawan dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (27/3/2021).
Ia menambahkan bahwa vaksinasi guru bersamaan dengan vaksinasi anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul yang dilakukan di puskesmas. Sehingga kedua kelompok tersebut akan mendapat jadwal bergilir.
"Karena FPRB juga ditargetkan selesai (vaksinasi) dalam waktu cepat, akhirnya kami samakan jadwalnya dengan guru-guru di pekan ini. Nanti kami bagi waktunya," jelas dia.
Ada sekitar 6.000 guru di tingkat SMP dan PAUD di Bantul. Terdiri dari guru sekolah negeri dan sekolah swasta.
"Jumlah yang terdata ada 6.000-an guru. Rabu atau Kamis nanti kami mulai," ujar dia.
Meski guru sekolah negeri dan swasta sudah memiliki jadwal vaksinasi, Hermawan tak menampik hingga kini dirinya belum bisa memberi vaksin kepada guru di bawah naungan kantor Kemenag Bantul.
"Data ini belum kami terima jumlah total guru yang ada di Bantul. Kami tunggu dari Kemenag dahulu. Setelah data lengkap, nanti kami tentukan jadwalnya," ujar dia.
Baca Juga: Curi Motor Saat Jumatan, Pria Imogiri Dibekuk Polres Bantul
Terpisah, Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko menjelaskan bahwa vaksinasi kepada guru diharapkan selesai pada bulan Juli.
"Mengingat ada rencana dari kementerian akan membuka pembelajaran tatap muka di bulan Juli pada awal tahun ajaran baru, guru-guru sudah mendapat vaksin. Pekan ini guru SD selesai, selanjutnya vaksinasi jenjang SMP dan PAUD/TK dilakukan pekan depan," kata Isdarmoko.
Ia mengatakan sembari vaksinasi guru dilakukan, sejumlah sekolah yang ada di Bantul harus memenuhi syarat daftar periksa kesehatan dari arahan pemerintah pusat.
"Ada enam poin yang harus dipenuhi masing-masing sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka nanti. Dari keenam poin itu protokol kesehatan harus terpenuhi. Termasuk harus ada tim pencegahan penularan Covid-19 tingkat sekolah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet