SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar sempat juga teramati awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Selasa (6/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati dua kali luncuran awan panas guguran. Awan panas guguran itu masih teramati menuju ke arah barat daya.
"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter mengarah ke barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/4/2021).
Dua kali awan panas itu pertama terjadi pada Selasa (6/4/2021) pukul 14.52 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 28 mm dan durasi 105 detik.
Untuk jarak luncur lebih kurang sejauh 1.200 meter ke arah barat daya dan angin bertiup ke timur.
Lalu disusul pada pukul 15.50 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 100 detik. Visual Gunung Merapi tidak terlihat akibat cuaca berkabut,
Namun estimasi jarak luncur masih sama kurang lebih 1.200 meter ke arah barat daya dengan angin yang bertiup ke timur.
Selain awan panas guguran, pada periode yang sama teramati juga luncuran lava dari puncak Merapi. Sempat teramati 5 kali guguran lava mengarah ke barat daya.
"Teramati 5 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimum 700 m ke arah barat daya," ucapnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Merapi Capai 1 Juta Meter Kubik
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut. Terdapat kegempaan guguran yang tercatat berjumlah 169 kali, lalu ada hembusan 4 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru selama enam jam atau tepatnya pada Rabu (7/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi sudah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
"Awan panas guguran tanggal 7 April 2021 terjadi pukul 02.09 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 114 detik. estimasi jarak luncur kurang lebih 1.300 meter ke arah barat daya. Angin bertiup ke timur," terangnya.
Pada periode itu tidak teramati adanya guguran lava di puncak merapi. Hanya tercatat kegempaan guguran sejumlah 27 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Merapi Capai 1 Juta Meter Kubik
-
Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 11 Kali ke Arah Barat Daya
-
Mirip Huruf AD, Penampakan Kubah Lava Gunung Merapi Curi Perhatian Netizen
-
Siang Ini Merapi 2 Kali Muntahkan Awan Panas, Jarak Maksimum 1,2 Kilometer
-
Sabtu Dini Hari Merapi Kembali Keluarkan Wedus Gembel Sejauh 1,3 Kilometer
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Azizah Salsha Punya Waktu 14 Hari Buat Gagalin Talak Pratama Arhan, Kok Bisa Begitu?
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi