Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 16 April 2021 | 13:05 WIB
Ilustrasi koper. (Pexels/Daria Shevtsova)

Keluarga yang berangkat ke tujuan transmigrasi pun tidak perlu khawatir mengenai logistik. Pasalnya masing-masing keluarga sudah dijatah untuk mendapatkan bantuan jadup selama 12 bulan atau sebelum masa panen.

Dyah mengatakan keluarga yang mengikuti program transmigrasi juga tidak serta merta dilepas begitu saja oleh pemerintah. Namun tetap akan mendapat pembinaan sekaligus monitoring dari Pemerintah Pusat serta daerah di lokasi penempatan selama lima tahun.

Disampaikan Dyah, sejauh ini hampir tidak ada keluarga yang berubah pikiran atau tidak betah selama mengikuti program transmigrasi. Jika memang ada yang harus kembali karena suatu hal maka kependudukan tetap akan diurus.

"Sepanjang terdapat surat yang menandakan, keluarga yang bersangkutan akan mengembalikan hak lahan di sana. Sebab memang bantuan lahan usaha tidak boleh dijual. Harus diolah," cetusnya.

Baca Juga: Kasus Masih Tinggi, Sleman Gelar KBM Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru

Dyah menambahkan cukup banyak warga di Sleman yang cukup berminat mengikuti program transmigrasi. Namun tidak dipungkiri rata-rata menginginkan penempatan di Sumatra.

Selain dianggap dekat dengan Jawa, banyaknya penempatan transmigrasi sebelumnya di Sumatra juga mempengaruhi. Sehingga selain dianggap lebih dekat juga ada banyak saudara di daerah tujuan.

"Kebanyakan memang maunya Sumatra. Tapi kan sebenarnya sama saja. Jadi penempatan itu tergantung kuota dari pusat. Kami nanti tinggal mengirimkan orangnya," tandasnya.

Tingginya minat warga Bumi Sembada untuk ikut dalam program transmigrasi dibenarkan juga oleh Staf Pemeriksa Ketransmigrasian Disnaker Sleman, Deni Indriastuti.

Ia menyebut terdapat sejumlah kantong-kantong transmigrasi di Sleman yang kerap menjadi langganan penyumbang transmigran.

Baca Juga: ASN Sleman Nekat Mudik Saat Lebaran, Siap-Siap Saja TPP Dipotong

"Selama ini yang banyak [menyumbang transmigran] warga yang berada di Kapanewon Turi, Tempel, Kalasan, Ngemplak, Cangkringan, Berbah hingga Prambanan," tandasnya.

Load More