SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menanam seribu bibit pohon mangrove untuk memperingati hari keanekaragaman hayati. Penanaman pohon tersebut dilakukan di Baros Kalurahan Tirtohargo Kapanewon Kretek.
Selain Bupati Bantul, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas Kehutanan DIY, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Pariwisata, Forkompimka, Pramuka Saka Bahari, dan Pemuda-pemudi Mangrove Baros.
Menurut Halim, hutan mangrove di Bantul merupakan aset yang sangat penting tidak hanya sebagai penahan abrasi dari air laut. Melainkan juga diperkirakan bisa memunculkan habitat bagi satwa-satwa endemik juga kepiting. Kedepannya, satwa-satwa tersebut ada kemungkinan dapat dikembangkan.
"Keanekaragaman hayati ini benar-benar bermanfaat dari aspek lingkungan maupun ekonomi, nah nanti kita akan bikin program dan kegitan yang bisa mengoptimalkan pemanfaatan kenakeragaman hayati yang kita miliki di Kabupaten Bantul, salah satunya Hutan Mangrove di kawasan pesisir ini," ujar Halim Senin (10/5/2021).
Selanjutnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, hutan mangrove di kawasan Baros tersebut, masuk dalam satu-satunya keanekaragaman hayati yang ada di Bantul. Penanaman mangrove sendiri sudah mulai dilakukan sejak 2003.
Keberadaan hutan mangrove di Baros memiliki beberapa fungsi. Di antaranya adalah menahan abrasi. Kemudian sebagai tempat hidup habitat-habitat satwa seperti kepiting, juga burung-burung endemik yang ada di kawasan ini.
Perkembangan mangrove sendiri bukan tanpa hambatan. Keberadaannya di muara Sungai Opak membuat pertumbuhannya tak lebih dari 20%. Sampah plastik menjadi salah satu hambatan utama yang ditemui dalam perkembangan magrove di Baros.
"Tingkat perkembangan dari hutan Mangrove ini banyak mengalami kendala permasalahan, yang karena letaknya di muara yaitu Muara Sungai Opak, tumbuhnya kurang dari 20% karena gangguan utamanya sampah plastik," ujarnya.
Akibatnya, penggiat lingkungan, warga masyarakat dan OPD terkait setiap melakukan penanaman harus membuat barrier (penghalang) untuk menahan dari tumpukan sampah yang mengenai bibit mangrove.
Baca Juga: Dishub Bantul Buat Pos Penyekatan Pemudik di 3 Lokasi, Begini Skenarionya
Saat ini luas hutan Mangrove ada 4 hektare dan menjadi salah satu objek wisata pendidikan. Hutan tersebut menjadi tempat penelitian bagi mahasiswa S1, S2 bahkan sampai S3. Tempat tersebut termasuk penting untuk pengembangan dunia pendidikan.
"Hutan Baros ini memang tidak akan lestari tanpa peran kita semua, kita perlu apresiasi kepada kelompok pemuda-pemudi Baros dan warga masyarakat Tirtohargo yang sudah susah payah untuk menjaga dan menyelamatkan dan mengembangkan hutan Mangrove yang ada di Bantul ini," imbuhnya.
Selanjutnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kuncoro Cahyo Aji menyampaikan, apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya.
Ia menyampaikan, sejak 3 bulan yang lalu ada dawuh/perintah dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memantau keberadaan hutan Mangrove dari Baros hingga sampai ke Pendit Kulonprogo.
"Hasil dari pantauan ditemukan beberapa kerusakan-kerusakan Hutan Mangrove, sehingga Gubernur memerintahkan untuk menyelamatkan hutan Mangrove," tukasnya.
Sekitar dua minggu yang lalu OPD terkait telah memantau dibeberapa titik-titik kerusakan hutan yang ada. Rencananya pada Juli 2021 mendatang akan ditanami kembali bibit Mangrove dari Baros hingga Pendit Kulonprogo.
Berita Terkait
-
Dishub Bantul Buat Pos Penyekatan Pemudik di 3 Lokasi, Begini Skenarionya
-
Tak Mau Prestasi Anak Terganggu, Bupati Bantul Harapkan PTM Segera Dimulai
-
Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Keluarga Gunadi di Bantul Ikhlas
-
Potensi Bencana masih Mengancam di Bantul, Bupati: Relawan Harus Bersatu
-
Menyelam Kedua Kali Bersama Nanggala-402, Gunadi Bertugas Jadi Juru Kemudi
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
Terkini
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan