Melainkan yang terpenting anak tersebut berkeinginan ikut belajar Al-Qur'an. Nantinya anak tersebut diyakini akan tetap bisa hafal.
Setelah hafidz Al-Qur'an mereka akan sedikit demi sedikit diajari lebih lanjut mengenai bahasa. Hingga nanti bahasa yang dipahami bisa setara dengan umum atau hampir setara dengan umum.
Sehingga bisa mencerna keilmuan yang lain, mulai dari fikih, akhlak dan ilmu-ilmu yang lain.
"Bahasa kan jembatan ilmu, kalau anak tidak bisa berbahasa sudah dipastikan ilmunya tidak sampai ke mereka. Pembelajaran di luar negeri yang basicnya inggris kan foundationnya aja setahun untuk bahasa inggrisnya dulu. Begitu pun kita juga sama kita pun mengajarkan ilmu ke mereka ilmunya diperbaiki dulu," ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Warga Lapas Cebongan Mencari Tuhan, 4 Bulan Mualaf Ingin Jadi Hafidz
Saat ini rentan usia para santri yang tergabung dalam ponpes tunarungu Darul A’Shom adalah 7 tahun hingga 28 tahun.
Ditanya mengenai pembekalan dengan keahlian khusus, Ustaz Abu menyebut akan tetap dimasukkan dalam program ke depan. Saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi terkait Al-Qur'an dan kemandirian yang terus diasah.
"Sehingga nanti saat kemampuan kemandiriannya bagus, sudah mandiri baru kita diarahkan ke ketrampilan khusus untuk bekal nanti di kehidupan. Ada nanti InsyaAllah, nanti di pertanian akan dibina juga, peternakan, ada kolaborasi gitu. Selain hafal Al-Qur'an juga bisa wirausaha tidak tergantung dengan orang seperti itu," tegasnya.
Disinggung mengenai biaya operasional yang dibutuhkan oleh ponpes sendiri, Ustaz Abu menuturkan selama ini semua dilakukan secara mandiri. Dalam artian dana yang masuk dari para santri yang juga seikhlasnya itu dikelola sendiri.
"Kami dari awal untuk pembiayaan terutama kita lakukan secara mandiri. Dalam artian kita mengelola dana dari santri seadanya, santri kemampuan seikhlasnya berapa, tidak ada iuran SPP yang tetap nilainya," ujarnya.
Baca Juga: Disuntik Vaksin, Bupati Rembang Abdul Hafidz: Lebih Sakit Ditampar Istri
Selain itu hingga saat ini juga belum ada donatur tetap yang rutin memberikan bantuan. Kendati begitu tetap ada sejumlah donatur yang secara suka rela memberikan bantuan sewaktu-waktu.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu