SuaraJogja.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, menyebutkan pasien terpapar COVID-19 dari klaster Sangon tinggal 13 dari 130 orang yang masih menjalani isolasi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan laporan Dinas Kesehatan bahwa kasus terakhir keluar hasil pada 24 Mei dan sudah tidak ada penambahan kasus baru.
"Dari 130 orang pasien terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi, 117 orang selesai menjalani isolasi. Sekarang tinggal 13 orang, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan," kata Baning seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan enam rukun tetangga (RT) di Desa Hargomulyo yang masuk zona merah juga sudah menjadi hijau. Sehingga pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat dan tempat ibadah mulai dilonggarkan.
Seperti diketahui, klaster Sangon ini menyebabkan 130 warga di Desa Kalirejo dan Hargomulyo terkonfirmasi COVID-19. Jumlah itu tersebar di empat wilayah penularan yakni Dusun Kadigunung 62 kasus, Sangon 62 kasus, Tlogolelo empat kasus dan Tapen dua kasus. Dari total warga yang masih menjalani isolasi kini berkurang menjadi 121 orang karena tujuh orang selesai menjalani isolasi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," kata Baning.
Lebih lanjut, Baning mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total pasien terpapar COVID-19 selama pandemi sebanyak 5.923 kasus dengan rincian 53 isolasi rumah sakit, 352 isolasi mandiri, 4.874 selesai isolasi, 532 sembuh dan 112 meninggal dunia.
Adapun enam dari 12 kecamatan di Kulon Progo dengan angka kasus tertinggi, yakni Pengasih 799 kasus, Wates 780 kasus, Sentolo 655 kasus, Kokap 629 kasus, Panjatan 570 dan Temon 538 kasus.
"Beberapa pekan terakhir, Kecamatan Pengasih memang angka pasien terpapar COVID-19 tertinggi, sebelumnya Kecamatan Wates selalu tinggi. Kami mengimbau kepada masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.
Baca Juga: Percepat Pembangunan Pariwisata, Kulon Progo Kerja Sama dengan BOB
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana berharap masyarakat selalu menerapkan upaya pencegahan COVID-19. Diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan mengurangi kegiatan yang mengumpulkan massa dengan jumlah banyak.
"Harapannya, dengan masyarakat yang patuh terhadap upaya pencegahan virus. Kasus COVID-19 di Kulon Progo bisa ditekan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk