SuaraJogja.id - Gedung Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa sepi tanpa ada aktivitas kemahasiswaan yang biasa memenuhi gedung tujuh lantai tersebut. Seorang pria berkemeja batik motif luring membawa tas kerjanya berjalan ke ruang kerja di lantai 5 gedunga A Fakultas Hukum. Pria berkaca mata itu masuk ke dalam ruangan dengan nama yang tertulis di pintu, Muda, Muhammad Rifky Wicaksono, SH, MJur (Dist), LL M.
Akrab disapa Rifky, pria kelahiran Yogyakarta 17 November 1992 tersebut merupakan lulusan Fakultas Hukum UGM, Oxford University dan juga Harvard University. Dibalik gelar-gelarnya yang mentereng dari berbagai universitas kenamaan dunia, Rifky ternyata pernah mengalami fade gagal. Layakanya manusia pada umumnya, fase yang terjadi pada tahun 2010 silam itu pun membuat Rifky terpuruk.
Dikenal berprestasi dan penuh kebanggaan, Rifky ternyata pernah gagal mengikuti Ujian Nasional pada masa Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia gagal pada satu mata pelajaran yang membuatnya dinyatakan gagal mengikuti UN. Sembari bersandar di kursi kerjanya, Rifky menceritakan kembali peristiwa 10 tahun silam yang cukup membekas dalam memori perjalanan hidupnya.
"Jadi waktu saya SMA saya aktif ikut debate bahasa Inggris. Alhamdulillah waktu itu saya juara nasional dan harus mewakili ke tingkat Internasional," cerita Rifky.
Baca Juga: Virus Corona Bermutasi, Dosen UGM Sebut Transimisi ke Manusia Lebih Tinggi
Siapa disangka, jika cerita kegagalannya ini berawal dari keberhasilannya mewakili Indonesia dalam ajang debate bahasa Inggris tingkat internasional. Setelah berhasil menjuarai tingkat nasional, Rifky melanjutkan langkahnya ke Asian School Debating Championship pada November 2009 dan World School Debating Championship pada Februari 2010.
Akibat terlalu fokus mempersiapkan lomba debate, Rifky mengaku mengesampingkan persiapannya untuk menghadapi UN. Di sisi lain, ia juga harus mengikuti karantina intensif selama beberapa bulan. Setelah selesai dengan kegiatan debatenya, Rifky menerima kabar jika ujian dimajukan satu bulan lebih cepat. Dari yang seharusnya berlangsung bulan Mei menjadi April 2010.
Rifky akhirnya hanya memiliki waktu satu bulan setelah perlombaan untuk menghadapi ujian akhir. Sebenarnya, Rifky menyadari jika ia kurang maksimal untuk UN. Bahkan, sebelum pengumuman hasil ujian, Ia mengalami demam dan jatuh sakit. Hal itu seolah menjadi firasat bahwa dirinya akan menerima hasil yang mengecewakan.
Mengingat kembali peristiwa sepuluh tahun lalu, Rifky menceritakan bagaimana mobil sekolah terparkir di halaman rumahnya pukul 07:30 WIB. Kemudian Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta dan salah seorang guru bertamu, sekaligus menyampaikan hasil ujian miliknya. Merasa sudah mendapatkan firasat buruk, awalnya Rifky tidak ingin menemui kedua gurunya itu dan hanya bersembunyi di dalam selimut di kamarnya. Sampai akhirnya dipanggil oleh kedua orangtuanya.
Mendengar kabar anak satu-satunya gagal menjalani Ujian Nasional, pasangan Nur Iswanto dan Rukmowati Brotodjojo, disebut kaget dan sekaligus kecewa bahkan juga khawatir. Selepas kepergian dua tamu dari sekolah, sang ibu bahkan sampai menitikkan air mata menangisi nasib anak laki-laki semata wayangnya. Meskipun, kedua orangtuanya tetap bersikap suportif.
Baca Juga: Dosen UGM Ungkap Isi Buku Bacaan Anies Baswedan, Warganet Teringat FPI
"Sangat kaget, sangat kecewa, sangat sedih. Walaupun demikian, yang saya sangat bersyukur mereka sangat suportif. Mereka tidak menganggap saya gagal," ungkapnya.
Di balik kegagalannya yang membuat pemenang berbagai kompetisi debate ini terpuruk, Rifky bersyukur kedua orangtuanya tetap memberikan dukungan. Meski anak semata wayangnya gagal, ayah dan ibu Rifky tidak menganggap putra mereka sebagai sosok yang gagal menjalani hidup. Justru lingkungan Rifky membesarkan hatinya dengan mengatakan jika kegagalannya adalah bagian atau proses dari kehidupan itu sendiri.
Untuknya yang masih berusia 17 tahun kala itu, mendengar dirinya gagal seolah dunianya terbalik atau berputar 180 derajat. Selama masa SMA, Rifky dan teman satu timnya banyak menorehkan prestasi. Ia bahkan selalu diapresiasi dan dipuji orang sekelilingnya. Kegagalan menjalani ujian adalah kegagalan terburuk pertama yang dijalani Rifky selama 17 tahun hidup dulu.
Ia merasa sangat terkejut dan sedih. Terutama ketika melihat air mata ibunya menetes akibat hal itu. Beruntungnya, ia dikelilingi oleh orang-orang yang tak lelah membagikan dukungan. Satu hal yang baru ia tahu dewasa ini, wali kelasnya saat SMA bahkan melindungi Rifky agar jangan sampai kegagalan yang membuatnya terpuruk itu diekspos oleh media.
Sebagai anak satu-satunya, sejak kecil Rifky selalu merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik dan kebanggaan bagi pasangan suami istri yang telah melahirkan dan membesarkannya hingga kini. Beruntungnya, saat itu ada ujian ulangan yang membantu Rifky agar bisa dinyatakan lulus dari jenjang menengah ke atas.
Satu bulan setelahnya, pada bulan Mei 2010 di tanggal awal pelaksaan UN, Rifky menjalani ujian ulangan untuk mata pelajaran matematika. Demi menebus kegagalanny, bapak satu orang anak ini belajar mati-matian dari pagi sampai petang. Ia juga mendaftarkan diri di bimbingan belajar untuk menambah persiapannya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Virus Corona Bermutasi, Dosen UGM Sebut Transimisi ke Manusia Lebih Tinggi
-
Dosen UGM Ungkap Isi Buku Bacaan Anies Baswedan, Warganet Teringat FPI
-
Analisis Dosen UGM Soal Ancaman Tsunami dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya
-
Pria 'Home Alone' di Tuban Ini Ditemukan Gantung Diri Dalam Kamar
-
Semburan Lumpur Dahsyat Kesongo Bisa Terulang, Dosen UGM: Perlu Mitigasi
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional