Ketua Pelaksana Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Gunungkidul Heri Susanto mengungkapan, setelah melakukan evaluasi dalam rapat koordinasi yang mereka laksanakan, Jumat (11/6/2021) sore, pihaknya menyimpulkan, munculnya kelas terbaru akibat efek pelaksanaan kegiatan sosial di tengah masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan.
"Tahlilan atau takziah di Playen, hajatan di Panggang, lamaran di Karangmojo, dan terbaru rasulan di Tanjungsari adalah klaster baru dipicu karena kegiatan sosial masyarakat," ujar Wakil Bupati Gunungkidul ini, Jumat petang.
Saat ini penularan Covid-19 di wilayah Gunungkidul sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Oleh karena itu, sudah waktunya pengetatan kegiatan masyarakat mulai dilaksanakan. Pihaknya akan berupaya mengurangi potensi kerumunan massa dengan membuat aturan larangan pelaksanaan kegiatan sosial di masyarakat.
Kegiatan sosial seperti hajatan, rasulan dan bahkan juga acara wisuda yang diselenggarakan oleh pihak sekolah baik SMP ataupun SMA akan dilarang dalam batas waktu yang belum ditentukan. Pihaknya baru akan mencabut larangan tersebut jika situasi sudah berangsur normal.
Baca Juga: Ikut Rasulan di Tempat Tinggalnya, Beberapa Pedagang Pantai Drini Positif Covid-19
"Itu semua demi kebijakan masyarakat. Jangan sampai terjadi lonjakan terus menerus," tandasnya.
Kebijakan tersebut akan berlaku menyeluruh, tetapi untuk hajatan kemungkinan besar masih diperbolehkan dengan catatan sangat terbatas. Hajatan yang diperbolehkan hanyalah pernikahan di mana pelaksanaan ijab qobul diselenggarakan di kantor KUA dan tidak diperkenankan menggelar hajatan di rumah mempelai.
Selama ini, ternyata tim Satgas penanganan covid setempat tidak mampu mengendalikan masyarakat untuk twtap mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat masihnsering mengabaikan protokol kesehatan ketika menyelenggarakan atau menghadiri hajatan di wilayah mereka masing-masing.
Kepala dinas kesehatan kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati mengungkapkan hari ini jumlah pasien Covid-19 di Gunungkidul bertambah 54 orang sehingga secara keseluruhan mencapai 3.484 orang. Namun dari jumlah tersebut yang sudah dinyatakan sembuh ada 2.895 orang, sementara yang dirawat ada 424 orang dan sisanya menjalani isolasi mandiri.
"Sudah waktunya evaluasi menyeluruh kegiatan di masyarakat," tandasnya.
Baca Juga: Dua Klaster Muncul di Panggang, Dipicu Hajatan dan Tamu dari Kabupaten Lain
Ia sendiri sangat mendukung langkah yang dikeluarkan oleh Pemerintah kabupaten Gunungkidul yang akan melarang kegiatan sosial di masyarakat. Karena memang terbukti beberapa klaster terbaru muncul dari kegiatan sosial masyarakat.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI