Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 20 Juni 2021 | 10:30 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin ke warga lansia di Posyandu Lansia Pedukuhan Kedon, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Rabu (19/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan DIY mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir masih didominasi oleh kelompok masyarakat yang berusia di atas 50 tahun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes DIY Pembajun Setiyaningastutie saat dihubungi awak media, Minggu (20/6/2021).

"Iya di atas 50 tahun yang banyak [dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19]," kata Pembajun.

Pembajun mengatakan warga berusia di atas 50 tahun iu terpapar Covid-19 dari orang-orang yang lebih produktif. Dalam hal ini orang yang usianya masih di bawah mereka dan tergolong aktif dalam berkegiatan.

Baca Juga: Berbiaya Besar, DPRD Desak Pemda DIY Rumuskan Kebijakan Lockdown

Hal itu yang menjadi perhatian dari Dinkes DIY untuk terus melindungi kelompok masyarakat dengan usia yang hampir masuk ke dalam kategori lansia tersebut.

"Terus kita waspadai. Bisa mereka [warga berusia di atas 50 tahun] tertular yang aktif, orang yang produktif. Ini yang makanya harus hati-hati," ujarnya.

Lebih lanjut, diakui Pembajun memang tetap ada pasien di bawah 50 tahun yang terpapar Covid-19. Bahkan beberapa di antaranya juga kemudian meninggal dunia.

Namun jika dilihat lebih jauh, pasien meninggal tersebut mayoritas berasal dari golongan usia di atas 50 tahun. Ditambah pula memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Memang ada sih yang usianya di bawah 50 tapi mayoritas itu di atas 50 dengan komorbid," tuturnya.

Baca Juga: Pemda DIY Buka Opsi Lockdown, Pemkab Sleman: Sudah Ada Lockdown Mikro

Pembajun turut menerangkan bahwa vaksinasi Covid-19 yang dilakukan kepada masyarakat khususnya lansia tidak serta merta menjadikan yang bersangkutan kebal terharap paparan virus corona.

Melainkan vaksin Covid-19 yang disuntikan sebanyak dua kali itu bertujuan untuk lebih meringankan efek paparan Covid-19.

"Ya kan vaksinasi itu tujuannya untuk meringankan penderitaan apabila ada transmisi atau tertular Covid-19. Jadi fungsinya adalah untuk meringankan. Sekali lagi bahwa vaksinasi ini bertujuan untuk tadi meringankan dan mengeliminasi, menurunkan angka paparan, angka keterpaparan itu tadi," terangnya.

Dengan kondisi yang semacam itu, Pembajun tidak henti-hentinya untuk terus mengimbau kepada semua pihak agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Sebab penerapan prokes yang baik diyakini dapat memutus mata rantai penyebaran kasus Covid-19 tersebut.

Di satu sisi, pihaknya juga akan terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Sejumlah program-program percepatan juga terus dilakukan untuk mendukung terciptanya herd immunity di masyarakat Indonesia khususnya DIY.

Diketahui bahwa kasus Covid-19 di DIY terus melonjak dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data terakhir pada Sabtu (19/6/2021) kemarin tercatat ada tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru sebanyak 638 kasus.

Dengan angka tersebut sekaligus menjadi total penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 terbanyak di DIY dalam kurun waktu satu hari. Dengan tambahan itu secara akumulasi kasus positif Covid-19 di DIY menjadi 51.976 orang.

Dari total tambahan itu, terdapat 10 tambahan kasus yang dinyatakan meninggal dunia. Sehingga membuat akumulasi total kasus meninggal menjadi 1.352 kasus.

Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 275 kasus. Menjadikan total kasus sembuh sebanyak 45.355 kasus sejak awal pandemi lalu.

Load More