SuaraJogja.id - Kabar duka melanda gedung DPRD DIY dan keluarga besar Dewan Pengurus Cabang PDIP Gunungkidul. Salah satu anggota DPRD DIY asal Gunungkidul, Wahyu Pradana Ade Putra meninggal dunia. Anggota DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan ini meninggal usai terpapar covid19.
Kabar meninggalnya Anggota DPRD DIY dari Fraksi PDIP tersebut disampaikan oleh Ketua DPC PDIP Gunungkidul sekaligus Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Surbekti Kuntariningsih, Selasa (29/6/2021) malam. Melalui pesan WA, Endah menyampaikan berita duka tersebut.
"29 Juni 2021, 19.00. DUKA CITA, PDI PERJUANGAN GK BERDUKA
Akhirnya dengan Segala Upaya Doa dan Perjuangan Dokter Sahabat , Kawan Saydara Kita Dik Menghadap Yg Kuasa
Semoga HusnuL khatimah
Diampuni Segala Dosa dan terima segala amal Kebaikannya .
Selamat Bejumpa dengan Mami Desiyani Adikku Sayang," isi pesan tersebut
Ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya, Endah membenarkan jika koleganya tersebut meninggal dunia. Wahyu Pradana meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. Wahyu Pradana meninggal pada Selasa (29/6/2021) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
"Di RS saptosari jam 19. Direktur RS yang menyampaikan .mohon dimaafkan sgala khilafnya,"tulis Endah ketika dikonfirmasi Selasa (29/6/2021) malam.
Baca Juga: Kakek Umur 70 Tahun Jadi Warga Gunungkidul Ke-24 yang Bunuh Diri Tahun Ini
Endah membenarian jika Wahyu Pradana meninggal dunia karena terpapar covid 19. Wahyu dinyatakan positif covid-19 pada hari Sabtu (19/6/2021) yang lalu. Usai dinyatakan positif Covid19, yang bersangkutan langsung masuk ke ruang perawatan di rumah sakit.
Meski sempat mendapat perawatan, kondisi Wahyu Pradana terus mengalami penurunan. Upaya dokter untuk meningkatkan kondisi yang bersangkutan nampaknya belum berhasil. Dan Selasa siang tadi, yang bersangkutan drop dan membutuhkan ventilator.
Wahyu Pradana membutuhkan ventilator dengan segera namun ternyata di rumah sakit yang merawatnya ruangan ICU yang dilengkapi ventilator sudah penuh. Pihak rumah sakit berusaha mencari ke rumah sakit lain jika ada yang bisa digunakan.
Namun semua ruang ICU yang memiliki ventilator di Gunungkidul telah penuh. Bahkan Endah sendiri mengaku telah berusaha mencari ruang ICU yang ada ventilator nya ke berbagai rumah sakit namun tidak ada. Direktur rumah sakit Panti Rahayu pun berusaha menghubungi semua koleganya namun juga penuh.
Tak hanya itu, ketua DPRD DIY pun berusaha turut mencari ruang ICU yang ada ventilatornya di rumah sakit di DIY. Hanya saja upaya mereka sia-sia karena tidak menemukan ruang ICU yang kosong. Selasa sore pihaknya baru mendapat kabar jika di RSUD Saptosari ada yang kosong.
"Akhirnya yang bersangkutan dilarikan ke RSUD saptosari Selasa sore. Namun takdir berkata lain, beliau meninggal dunia di sana,"ujar Endah.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
-
Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah
-
Lampu Hijau Bersyarat untuk PSIM di Maguwoharjo, Bupati Sleman: Jaminan Keamanan Harga Mati!
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!