SuaraJogja.id - Bupati Sleman aktifkan sebanyak 96 selter isolasi COVID-19, dari setiap kalurahan se-Sleman.
Shelter-shelter ini merupakan hasil dari pelaksanaan Instruksi Bupati, kepada setiap kalurahan agar membuat shelter COVID-19. Beberapa kalurahan, saat ini masih berproses dalam upaya menyiapkan bangunan sebagai shelter.
Terdata, ada satu kalurahan yang menyediakan satu hingga tiga unit bangunan di wilayah mereka sebagai shelter. Ada pula kalurahan yang memiliki shelter dengan lokasi tersebar, di lebih dari 5 padukuhan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menjelaskan, shelter yang berada di setiap kalurahan ini memanfaatkan berbagai bangunan. Misalnya saja sekolah, balai kalurahan, puskesmas pembantu (pustu), gedung olahraga (GOR), barak pengungsian dan bangunan lain.
Baca Juga: Bantul Tak Terapkan Gerakan di Rumah Saja Seperti Sleman, Begini Alasannya
"Yang menjadi poin kunci shelter ini adalah setiap ruangan isolasi harus memiliki kamar mandi sendiri. Hal itu, untuk meminimalkan penularan virus yang tetap terjadi meskipun sudah isolasi mandiri di rumah," kata dia, dalam pesan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Shelter tersebut akan ditempati oleh pasien positif COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan.
"Shelter juga difungsikan sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR, agar tidak keluyuran hingga hasil tes keluar," tambahnya.
Shelter isolasi mandiri di masing-masing kalurahan ini memiliki daya tampung antara 5 hingga 10 orang.
Kebutuhan logistik masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di shelter, nantinya akan dibantu dari masyarakat sekitar dan juga dapur umum Dinas Sosial.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sleman Melonjak Dua Kali Lipat, Dinkes Ungkap Penyebabnya
Menurut dia, langkah ini sangat strategis untuk mendukung penanganan virus COVID-19 di Kabupaten Sleman.
"Alhamdulilah setiap kalurahan dengan segera sudah membentuk fasyankes terpusat,” lanjut dia.
Kustini berharap, keberadaan shelter terpusat di masing-masing kalurahan ini bisa membantu mengatasi masalah ketersedian tempat isolasi.
"Pelaksanaan isolasi mandiri juga bisa dipantau dengan ketat," kata dia.
Ia menambahkan, jika nanti shelter kalurahan penuh, akan dipindah ke tempat isolasi mandiri kabupaten.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
-
BRI Liga 1: Sempat Tertinggal, Arema FC Bangkit dan Hajar PSS Sleman 6-2
-
PSIM Yogyakarta Promosi, PSS Sleman Berjuang Keluar dari Zona Merah Liga 1
-
Sekolah Banyu Biru: Belajar Gratis Panen Air Hujan, Stop Beli Galon!
-
Mazola Junior Maklum saat Suporter Minta PSS Sleman Kalahkan Bali United
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali