SuaraJogja.id - Pemerintah akhirnya mengeluarkan regulasi terkait pemanfaatan dana keistimewaan (danais) untuk penanganan Covid-19 di DIY. Melalui Surat Keputusan Kementrian Keuangan S-121/PK/2021 tentang Penggunaan Dana Keistimewaan untuk penanggulangan Covid-19 yang terbit 10 Juli 2021 kemarin, Pemda didesak segera merealisasikan pemanfaatan anggaran tersebut.
"Saat ini sudah tidak ada hambatan tentang peraturan pemerintah dalam penggunaan danais untuk penanganan Covid-19, ini yang harus segera direalisasikan," ungkap anggota Komisi D DPRD DIY Rany Widayati di Kantor DPRD DIY, Senin (12/07/2021).
Menurut Rany, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di DIY tidaklah mudah. Persoalan ini membutuhkan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk memiliki “senses of emergency “ atau pola pikir kedaruratan.
"Sehingga semua tindakan bisa berjalan lancar, terlebih lagi hambatan hambatan yang bersifat administratif dan regulatif harus segera diatasi," paparnya.
Baca Juga: Akhir Pekan, Covid-19 di DIY Pecah Rekor hingga 1.895 Kasus
Politikus Golkar ini menambahkan, jika Pemda segera mengalokasikan danais, maka berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini bisa teratasi. Apalagi sejak beberapa waktu terakhir banyak rumah sakit rujukan yang krisis oksigen,alat kesehatan hingga ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
Padahal tren penambahan kasus positif Covid-19 di DIY masih saja tinggi. Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu, penambahan kasus positif selalu di atas 1.000 kasus per harinya. Bahkan angka kematian pun juga menunjukkan peningkatan setiap harinya.
Akibatnya pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan selter mendesak dilakukan sesegera mungkin. Dengan demikian bisa menekan angka kematian pasien yang cukup tinggi setiap harinya.
Belum lagi persoalan warga yang terdampak PPKM Darurat. Pembatasan mobilitas masyarakat membuat pelaku wisata dan UMKM kehilangan penghasilan. Bantuan sosial perlu digulirkan bagi warga, termasuk yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah karena tidak mendapatkan kamar di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Kebersamaan semua elemen baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengedepankan prinsip gotong-royong dalam penanganan Covid-19 ini harus dilakukan," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Lambat Tangani Pandemi Covid-19, SBSI DIY Beri Opsi Penanganan
Sebelumnya Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho mengungkapkan Pemda menganganggarkan danais sebesar Rp340,5 miliar dari total Rp1,3 triliun untuk penanganan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu