Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Maestro seni lukis Sidik Martowidjojo berkeliling di rumahnya, yang diubah menjadi galeri Pit Mabuk Art Venue di Jl Komp Colombo No12, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (5/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Di ruang paling belakang galeri tersebut sudah terpampang lukisan cukup panjang berukuran 1,4 x 6 meter. Lukisan itu terpasang hampir memenuhi tembok bagian belakang galeri.

Karya milik Sidik satu ini terasa lebih spesial. Pasalnya dari sisi perjalanan karya lukis ini pernah mampir di Louvre Museum Paris, Perancis untuk dipamerkan pada 2018 silam. Karya ini juga sempat menyabet sejumlah penghargaan.

Pameran kali ini tidak hanya akan sekadar memamerkan karya-karya milik Sidik saja. Melainkan sejumlah karya yang dipamerkan itu juga akan dijual.

Namun sang maestro sudah membanderol karya-karyanya tersebut dengan tinggi. Sebab, menurut Sidik, harga karya seni sendiri sebenarnya relatif tapi jika berbicara pangsa pasar tidak bisa murah saja.

Baca Juga: Dua Tahun tak Bisa Pentas, Komunitas Seniman di Jogja Minta Pemda Tak Perpanjang PPKM

Selain pangsa pasar, Sidik menuturkan setiap karyanya adalah sebuah perjalanan spiritual tersendiri. Setiap goresan juga tidak luput memiliki makna khusus.

"Di atas Rp100 juta. Tidak akan saya jual murah," ungkapnya.

Maestro seni lukis Sidik Martowidjojo berkeliling di rumahnya, yang diubah menjadi galeri Pit Mabuk Art Venue di Jl Komp Colombo No12, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (5/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Kurator Seni, Kuss Indarto yang mengkurasi karya Sang Maestro mengatakan bahwa pameran tunggal Sidik Martowidjojo ini sendiri bertajuk 'Sidikscape'.

Pemilihan tema itu berkaca dari karya-karya Sidik sejak dulu hingga sekarang. Perpaduan antara landscape dan imajinasi dengan gaya khas milik Sidik.

"Dulu beliau (Sidik) melukis dengan karya landscape, dulu ya. Nah ketika dia, karyanya sekarang mulai berubah tidak sangat realistik cenderung abstrak atau abstraksi, imajinasi tentang landscape itu masih ada tetapi yang khas Pak Sidik. Makanya yang khas itu, saya sebut judulnya 'Sidikscape' karena ada kesan imajinasi tentang landscape tapi yang khas Sidik. Itu yang dimaksudkan dengan tema dan judul kuratorial ini," ujar Kuss.

Baca Juga: Pandemi Tak Ada Event Musik, Andre dan Istri Tetap Bantu Bagi Sembako untuk Warga Isoman

Kuss menuturkan pembukaan pameran nantinya akan dilakukan secara virtual. Bersamaan dengan peresmian galeri tepatnya pada 24 September mendatang.

Karya-karya Sidik rencananya akan dipamerkan selama tiga bulan. Masyarakat pun dapat menikmati secara langsung sejumlah karya sang maestro dengan membuat janji temu atau reservasi terlebih dulu sesuai pada waktu yang telah dijadwalkan.

Load More