SuaraJogja.id - Matanya sedikit sayu ketika duduk di kursi tunggu Stasiun Tugu Yogyakarta. Sambil menunggu gilirannya, Tomi Oclianto berusaha bertarung dari kantuknya agar tidak terlewat ketika namanya dipanggil.
Perjalanan jauh adalah sebab pria 32 tahun ini menahan matanya terpejam saat mengantre vaksin di Stasiun Tugu Jogja. Tomi, adalah warga Magelang yang mencari vaksin hingga ke Kota Pelajar.
Butuh dua bulan dirinya mencari tempat atau instansi pemerintah menggelar vaksinasi di Magelang. Kerap membuka situs Pemerintah Kabupaten/Kota Magelang untuk mengetahui tempat vaksinasi, tetapi kesempatannya selalu pupus lantaran kuota penuh.
Bahkan pernah suatu hari saat dirinya telah mengantre lama, stok vaksin yang diharapkan habis. Tomi pun harus kembali dengan rasa kecewa.
Baca Juga: Malioboro dan Stasiun Tugu Jadi Kawasan Wajib Masker dan Vaksin Sekarang
"Ya berangkat dari pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB. Sengaja berangkat pagi, agar kebagian vaksin di stasiun ini. Takutnya jika berangkat siang, tidak dapat vaksin seperti sebelumnya," ujar Tomi ditemui wartawan, Rabu (11/8/2021).
Menempuh perjalanan hingga 1,5 jam dari Magelang ke Yogyakarta dengan motor, terpaksa ia lakukan karena saat ini masyarakat wajib sudah divaksin ketika bepergian. Tomi yang harus bekerja ke luar negeri dan membutuhkan surat atau kartu telah melakukan vaksin.
"Sekarang ingin pergi ke luar kota, harus bisa menunjukkan surat vaksin. Nah apalagi saya harus bekerja ke luar negeri dan bebebarap instansi meminta surat hasil PCR dan vaksin ini kan," katanya.
September 2021 adalah waktu dirinya harus segera bertolak ke Singapura, sehingga pada Agustus ini setidaknya Tomi sudah mendapat vaksin.
Tomi bercerita bahwa dirinya tidak bisa memilih jenis vaksin yang akan diberikan. Pada vaksinasi dosis pertama ini, Tomi mendapat vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Stasiun Tugu dan Malioboro Wajib Masker dan Vaksin, Pemkot Jogja Bakal Periksa Pengunjung
"Ya saya juga mau memilih yang lain tapi tidak bisa. Karena adanya AstraZeneca, ya sudah tidak masalah. Saya juga mendapat obat semacam parasetamol jika nanti ada efek pusing atau sakit kepala," katanya.
Berita Terkait
-
Polisi Selidiki Kebakaran Gerbong KA di Stasiun Tugu, Sempat Ada Pengalihan Akses
-
Tiga Gerbong Terbakar di Stasiun Tugu Yogyakarta, Gimana Nasib Perjalanan Kereta Api
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Heboh Pemobil Kena Getok Tarif Parkir Hingga Rp 350 Ribu di Stasiun Tugu Yogyakarta, Begini Jawaban KAI
-
Viral! Pengendara Motor Masuk Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital