Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Minggu, 05 September 2021 | 11:57 WIB
bendera putih yang dikibarkan para pelaku wisata di Gunungkidul lantaran terdampak PPKM. [Kontributor / Julianto]

Tak hanya melalui akun media sosial, jasa memasukkan wisatawan juga bisa dijumpai di padukuhan tak jauh dari pantai. Wisatawan cukup menunggu di beberapa simpang sekitar beberapa kilometer sebelum pantai. Nanti warga akan menghampiri mereka dan menawarkan jasa dengan imbalan tertentu.

T warga Ngestirejo Kapanewon Tanjungsari mengakui untuk menuju kawasan pantai banyak jalur yang bisa dilalui. Seperti jalur pertanian yang biasanya digunakan para perani ladang untuk bertani. Namun, selama penutupan kawasan wisata di kawasan terabut membuat jalur tani tersebut dijadikan jalur alternatif menuju pantai.

"Biasanya untuk para petani mencari rumput maupun ke ladang, tapi akhir akhir ini ramai lalu lintasnya," paparnya.

Meningkatnya joki wisata di selatan Gunungkidul juga dirasakan pengelola pantai sendiri. Bowo Pambudi salah satu pemilik Vila di Kawasan wisata Sundak Gunungkidul menuturkan bahwa dengan adanya wisata masuk berarti ada lalu lintas ekonomi.

Baca Juga: Korban Perahu Pecah Dihantam Gelombang Pantai Selatan Tulungagung Ditemukan Meninggal

Dirinya menganggap fenomena Joki tersebut adalah wajar, sebab pengawasan dan penertiban meski sering dilakukan namun balum ada solusi terkait pembukaan kawasan wisata yang menjadi tulang punggung pendapatan warga pesisir pantai.

"Bulan awal kami sangat mendukung penerapan PPKM, namun ketika diperpanjang terus ya mau bagaimana lagi untuk mencari pendapatan buat angsuran," tuturnya.

Meski demikian, lokasi penginapannya tetap mengikuti aturan dengan menutup usahanya meski ada beberapa wisatawan yang sudah mulai masuk. Salian itu, dirinya juga mensosialisasikan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Ya kalau ketemu wisatawan saya tetap anjurkan protokol kesehatan ketat demi batas waktu PPKM tidak diperpanjang lagi," ulasnya.

Bowo menambahkan, ada kekhawatiran sendiri ketika banyak Joki yang memasukan pengunjung ke kawasan wisata. Selain malnggar aturan, hal ini juga berdampak pada kebijakan pemerintah alam menentukan dibukanya tempat wisata di Gunungkidul atau tidak.

Baca Juga: Malioboro Mulai Ramai tapi Belum Ada Pengecekan Vaksin, Ini Kata Pemkot Jogja

"Takutnya karena banyak joki malah diperpanjang lagi penutupannya, jadi lama lagi harus berjuang ," tuturnya.

Load More