SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah mengevaluasi one gate system untuk diterapkan pekan ini, menyusul dengan turunnya PPKM Level 3 di Yogyakarta. Para pelaku wisata atau biro perjalanan harus memilih dan berani menolak penumpang yang tidak bisa menunjukan hasil telah divaksin dan hasil negatif Swab Antigen/PCR.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan berkaca dari pengalaman pada ramainya Malioboro Sabtu-Minggu (4-5/9/2021) lalu, pihaknya sudah membuat komitmen dengan asosiasi penyedia jasa bus wisata.
"Kami minta kepada mereka agar menyeleksi di awal rombongannya itu sudah membawa kartu vaksin ataupun juga surat swab negatif," ungkap Heroe ditemui di sela-sela pembahasan Rakor di ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (7/9/2021).
Ia menerangkan penumpang juga wajib membawa dan menggunakan aplikasi pedulilindungi. Pasalnya di aplikasi itu pengguna bisa menemukan bukti vaksin, selain itu aplikasi ini juga berfungsi untuk melakukan scan barcode di lokasi-lokasi tertentu
Baca Juga: Belum Terapkan One Gate System tapi Banyak Bus Masuk ke Jogja, Wawali Beri Penjelasan Ini
Ia menambahkan, meski PPKM Yogyakarta sudah turun Level 3, destinasi wisata tidak semuanya akan dibuka. Heroe masih mengajukan beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk menarik pengunjung.
"Jadi ini masih kami bahas, apakah destinasi wisata bisa dibuka atau tidak. Tetapi museum yang kami ajukan bisa dibuka. Karena museum tertutup dan kita bisa mengendalikan jumlahnya (pengunjung)," jelas Heroe.
Dengan begitu, jika pengajuan pembukaan museum bisa diterima oleh Pusat, pengelola diperbolehkan membuat surat izin ke Pemkot.
"Selanjutnya kami akan cek protokol kesehatannya, apakah sesuai dan sudah mengatur jarak hingga fasilitas penunjangnya," ujar dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menerangkan, one gate system sebenarnya sudah disimulasikan. Setiap angkutan umum, baik itu bus AKAP hingga bus pariwisata harus masuk ke dalam Terminal Giwangan.
Baca Juga: Bus-Bus Lolos meski Wisata Jogja Tutup di Akhir Pekan, Pemkot Akan Panggil Biro Perjalanan
"Sesuai instruksi Ka Satgas Covid-19 Nasional mereka wajib memenuhi syarat kan. Nah jadi one gate system ini untuk melayani orang dengan transportasi umum tidak hanya untuk pariwisata," ujar Agus ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Lebih lanjut, penumpang wajib menunjukkan hasil telah divaksin melalui aplikasi pedulilindungi. Ketika bus-bus masuk ke dalam Terminal Giwangan, petugas akan mengecek.
Ia mengatakan bahwa penumpang yang tak memiliki atau tetap nekat ke Jogja tanpa bisa menunjukkan hasil swab negatif dan kartu vaksin, diharapkan putar balik.
"Harapan saya warga yang datang (luar Jogja) bisa aware dengan kota tujuannya, agar warga Jogja juga merasa aman dengan pengunjung yang membawa hasil vaksin dan hasil negatif swab," terang dia.
Agus menerangkan bahwa saat ini pihaknya bersama Pemkot Yogyakarta masih melakukan Rapat Koordinasi terkait pembukaan destinasi wisata. Pihaknya menjelaskan bahwa belum ada destinasi wisata Jogja yang dibuka hingga Senin (6/9/2021).
"Ya sekarang belum boleh datang (wisatawan), karena wisata belum dibuka. Jadi kami ingin menyampaikan bahwa (wisata) di Jogja belum buka, tapi nyatanya tetap kesini," ujar dia.
Berita Terkait
-
Setelah 12 Tahun Beroperasi, Online Travel Agent Pegipegi Akhirnya Tutup Layanan
-
Gelar Aksi Mogok Massal Pelaku Wisata, TIga Orang Ditangkap Polisi
-
Harga Tiket Labuan Bajo Rp3,75 Juta per Orang Diprotes, 13 Organisasi Gelar Penolakan
-
Calhaj Diminta Waspada Pilih Biro Perjalanan Haji Visa Mujamalah atau Non Kuota
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus