Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 13 September 2021 | 19:27 WIB
Suasana Hutan Pinus Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul sepi pengunjung akibat pemberlakuan PPKM level 4 sampai 2 Agustus 2021. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono).

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata DIY memastikan terdapat pergantian destinasi wisata yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk melaksanakan uji coba pembukaan.

Keputusan itu ada di dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor:SE/8/IL.04.00/DII/2021 tentang Panduan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi dan Penerapan Protokol Kesehatan pada Uji Coba Pembukaan Usaha Pariwisata Taman Rekreasi di Daerah dengan PPKM Level 3 di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan memastikan, tiga destinasi wisata yang terbaru saat ini telah ditunjuk adalah Taman Wisata Tebing Breksi di Sleman, Kebun Binatang Gembira Loka (GL Zoo) di Kota Yogyakarta, dan Hutan Pinus Mangunan di Bantul.

"Tidak (simpang siur lagi) kan sudah ada surat edaran dari Kemenparekraf itu tadi. Jadi ada 20 tempat wisata yang ditunjuk untuk melakukan uji coba di DIY ya tiga tempat itu," kata Singgih saat dihubungi awak media, Senin (13/9/2021).

Baca Juga: Batal Ikut Uji Coba Pembukaan Wisata, Pemilik Watu Lumbung Resort Legawa

Singgih menyatakan, penunjukan tiga destinasi wisata itu sudah sesuai dengan persyaratan yang diperlukan terumata terkait dengan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety dan Environtment Sustainability (CHSE).

"Itu kan persyaratan utamanya CHSE, sudah mendapatkan sertifikasi CHSE. Saya kira dasarnya itu, kalau kemarin ada nama lain itu kemudian di cek kembali ya tentu kemudian dipilih yang sudah CHSE," tuturnya.

Disampaikan Singgih, ketiga destinasi wisata itu juga sudah mendapatkan barcode PeduliLindungi. Lokasi-lokasi tersebut juga sudah melakukan persiapan secara teknis.

"Sudah (dapat barcode PeduliLindungi). Dari prosesnya memang sudah di minggu kemarin dan sudah ada pertemuan dan koordinasi juga pada hari sabtu kemarin. Secara teknis kita lakukan persiapan-persiapan di ketiga lokasi itu," ungkapnya.

Ia menyebut saat ini ketiga destinasi wisata tersebut tengah melakukan uji coba secara internal terlebih dulu. Guna mematangkan skenario pembukaan untuk menyambut wisatawan yang akan datang dalam waktu dekat.

Baca Juga: Progres Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Pariwisata di DIY Sudah Capai 90 Persen

"Jadi untuk memastikan semua berjalan baik, baik dari sisi SDM, kemudian sarana prasarana kemudian flow. Flownya itu kan perlu diatur kemudian pintu masuk dan pintu keluar itu dibedakan gitu ya. Lalu arus scaningnya gimana PeduliLindungi, kemudian sistem reservasinya, itu kan juga harus dipastikan semuanya," terangnya.

Dispar DIY sendiri tidak mematok target kunjungan dalam uji coba pembukaan tiga destinasi wisata tersebut. Ia menilai fokus utama saat ini adalah uji coba pembukaan tersebut bisa berjalan dengan baik.

Baik dari segi yang SDM yang bisa melayani wisatawan dengan maksimal maupun dari segi sarana dan prasarana destinasi wisata itu sendiri. Sehingga bisa menerapkan aturan dari pemerintah pusat.

"Jadi kita targetnya bahwa uji coba ini berjalan dengan baik dari kedua sistem tadi. Dari sistem screening maupun sistem reservasi," tegasnya.

Ditambahkan Singgih, saat ini selain di tiga destinasi wisata yang telah ditunjuk oleh Kemenparekraf itu masih belum diperbolehkan untuk buka.

"Iya. Statusnya semua masih tutup, yang kita uji coba adalah yang tiga ini," tandasnya

Sebelumnya Pengelola destinasi wisata Tebing Breksi menyatakan sudah siap melakukan uji coba pembukaan dalam waktu dekat. Selain sudah mengantongi sertifikasi CHSE, destinasi wisata yang berada di Sambirejo, Prambanan, Sleman itu juga sudah mendapat barcode PeduliLindungi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Intinya kalau protokol kesehatan (prokes) siap. Kita kan juga sudah beberapa kali verifikasi terutama sejak awal pandemi di Juli tahun 2020 itu kita sudah mengantongi CHSE," kata Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto saat dihubungi awak media.

Selain sudah terpenuhinya sertifikasi prosedur Cleanliness, Health, Safety, dan Enviromental Sustainability (CHSE) yang dibuat Kemenparekraf RI. Barcode yang digunakan sebagai salah satu syarat wisatawan masuk pun telah didapat.

Kholiq menuturkan barcode itu didapat setelah Tebing Breksi menjadi salah satu destinasi wisata yang diusulkan Dinas Pariwisata DIY dan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) untuk bisa dilakukan uji coba.

"Jadi kita sudah mendapat QR code dari Kemenkes yang ini juga masih pernak-perniknya secara teknis masih ada penambahan-penambahan lagi. Tapi kita sudah mendapat QR code," ujarnya.

Load More