SuaraJogja.id - Pemilik Watu Lumbung Resort Boy Rifai tak mempersoalkan perubahan lokasi uji coba pembukaan wisata di tengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui, Watu Lumbung Resort sebelumnya dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai salah satu dari 20 lokasi uji coba pembukaan wisata.
Boy mengaku tak kaget dengan keputusan Kemenparekraf menunjuk Hutan Pinussari Mangunan untuk melakukan uji coba pembukaan wisata. Ia mendapat pemberitahuan dari Kemenparekraf terkait hal itu pada Minggu (12/9/2021).
"Diberitahunya hari Minggu lalu. Saya enggak terkejut dengan adanya perubahan (uji coba pembukaan wisata) tersebut," katanya kepada SuaraJogja.id pada Senin (13/9/2021).
Menurutnya, Kemenparekraf tetap mengapresiasi Watu Lumbung sebagai wisata edukasi. Sebab, pihaknya kerap bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk membuat film dan lain sebagainya.
"Waktu ditunjuk kami malah kaget, mungkin karena dulu kami banyak bekerja sama dengan kemenparekraf bikin film dan lain-lain. Kami merasa terhormat," paparnya.
Dengan begitu, lanjutnya, artinya Kemenparekraf tidak hanya melihat objek wisata yang sudah memiliki sertifikat kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE). Dia mengatakan bahwa selama ini kepala Dinas Pariwisata DIY hanya melihat itu. Ia mengklaim jika di Watu Lumbung Resort memberi layanan edukasi.
"Di sini ada layanan edukasinya, yang diolah rasa. Kalau pemandangan di mana saja bagus tapi di tempat lain kan tidak mengolah rasa," ujarnya.
Walau tidak lagi terpilih untuk melakukan uji coba pembukaan wisata namun bukan uji coba tapi pelayanan. Menurutnya, uji coba pelayanan seharusnya di tempat yang belum representatif.
"Karena itu kami mengajukan proposal untuk membuat home stay berstandar internasional," terangnya.
Baca Juga: Hutan Pinus Mangunan Gantikan Watu Lumbung Resort, Ini Penjelasan Dinas Pariwisata Bantul
Sebelumnya, Hutan Pinus Mangunan menggantikan objek wisata Watu Lumbung Resort dalam uji coba pembukaan wisata di Kabupaten Bantul. Uji coba sendiri sudah dimulai sejak Minggu (12/9/2021) kemarin.
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah mengatakan, perubahan tersebut merupakan dinamika yang terjadi di lapangan. Seperti yang terjadi Kota Jogja di mana awalnya Taman Pintar kini berubah Kebun Binatang Gembira Loka.
"Tentu pemerintah pusat mengubahnya ada pertimbangan tapi kami tidak tahu apa alasannya," kata Annihayah.
Menyoal apakah Hutan Pinussari Mangunan termasuk yang diusulkan sebagai uji coba pembukaan wisata di tengah pandemi Covid-19, menurutnya, yang mengusulkan itu ialah Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Yang mengusulkan mana saja tempat wisatanya itu Dispar provinsi. Kami tidak tahu daftarnya," tuturnya.
Diakuinya bahwa penunjukkan Hutan Pinussari Mangunan tak terlepas dari sertifikat kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) yang sudah dimiliki. Dengan demikian, pengelolaan pengunjung yang datang sudah jelas.
Berita Terkait
-
Hutan Pinus Mangunan Gantikan Watu Lumbung Resort, Ini Penjelasan Dinas Pariwisata Bantul
-
Hutan Pinus Mangunan Gantikan Watu Lumbung Resort Terkait Uji Coba Pembukaan Wisata
-
Antisipasi Kerumunan dan Susah Sinyal Scan Barcode, Begini Langkah Pengelola Tebing Breksi
-
Kantongi CHSE dan Barcode PeduliLindungi, Tebing Breksi Siap Uji Coba Buka Wisata
-
Tempat Wisata Wajib Gunakan PeduliLindungi, Pelaku Wisata Minta Kebijakan Alternatif
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai