"Tapi juga diawasi agar saat secara morfologi sungainya tidak boleh diambil pasirnya lagi, sudah cukup, ya sudah selesai, masyarakat kembali ke aktivitas harian. Tambang kan itu silih berganti, bisa saja bukan pekerjaan harian atau bukan [mata pencaharian] utama," sebutnya.
Dampak Penambangan Liar Lereng Merapi, Air Bablas di Hulu Kering di Hilir
Posisi lereng Merapi dalam tata ruang wilayah perlu dipahami sebagai kawasan lindung, artinya menjadi kawasan yang me-recharged air tanah.
Secara tata ruang seharusnya tidak boleh ada tambang di Merapi, khususnya di lahan-lahan. Maka sudah selaiknya tidak ada izin tambang keluar.
Ketika praktik penambangan di sana cukup masif, artinya akan mengganggu proses pengisian ulang (recharged) air tanah.
"Dan kita tahu air tanah tidak hanya digunakan oleh masyarakat di Sleman dalam hal ini di wilayah atas [sekitar Merapi]. Karena air dari atas juga mengisi cekungan air tanah yang dimanfaatkan juga oleh warga Kota Jogja, Kabupaten Bantul," ucap Halik.
Artinya ketika terjadi penambangan liar cukup masif di atas atau pegunungan dan lereng Merapi, artinya akan mengganggu muka air tanah yang ada di hilirnya, yaitu Kota Jogja maupun Bantul. Data dari DPU ESDM muka air tanah sudah menurun sejak beberapa waktu lalu, kondisi itu membuktikan ada faktor pengambilan air cukup masif di daerah perkotaan dengan menjamurnya hotel.
Tapi juga ada faktor karena terganggunya fungsi kawasan imbuhan atau recharged air tanah. Pasalnya pengisian air tanah cukup dalam itu bergantung dengan pengisian ulang air di kawasan imbuhan, jelas Halik.
Saat kawasan imbuhan terganggu, dipastikan supply untuk menjaga permukaan air tanah itu semakin cepat menurun. Bergantung dari maksimal tidaknya proses penyerapan atau proses pengikatan air di dalam tanah.
Baca Juga: Rumahnya Jadi Tempat Menginap Menteri Nadiem, Guru di Sleman Ini Bingung Soal Menu Sarapan
"Ketika semakin banyak tambang ilegal di sana, pasti fungsinya terganggu karena proses pengisian air tanahnya terganggu," ucapnya.
Gangguan kegiatan penambangan atas alam yang berada di lereng Merapi, bukan hanya terjadi akibat tambang alat berat. Melainkan juga tambang manual dan semua bentuk aktivitas lain yang mengubah bentang alam di kawasan imbuhan. Perbedaan dampak kerusakan yang disebabkan tambang manual dan tambang alat berat hanya dalam soal menghitung waktu.
"Kalau [tambang] manual perubahan bentang alam akan [berlangsung] lama. Kalau [tambang] alat berat perubahan bentang alamnya terjadi lebih cepat, hanya menghitung waktu saja," ungkapnya.
Proses pengisian ulang air juga bergantung di musim hujan. Di saat musim hujan idealnya proses pengisian ulang semakin maksimal, lagi-lagi bila tutupan lahan masih maksimal.
"Artinya dia [air] proses mengalirnya di dalam tanah, cekungan. Air tanah itu kan mengalir perlahan, ketika lahan di atas tertutup dengan tanaman maka alirannya bertahap, air akan diikat oleh akar tanaman," sebut dia.
Berbeda kondisi ketika penambangan masif sudah mengubah bentang alam yang sebelumnya banyak memiliki tutupan menjadi lahan terbuka. Maka di bentang alam tersebut tak cukup banyak ada tanaman, akar pohon yang kuat mengikat air.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Damkar Jogja Minta Maaf Gagal Temukan Kunci di Selokan: Sudah Keluarkan Ilmu Debus!
-
Waspada Macet Total! Ring Road Utara Jogja Bakal Ditutup Malam Hari, Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!