SuaraJogja.id - Polemik penambangan material di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, belum usai. Sejumlah warga masih kerap berjaga-jaga dan tak jarang didatangi aparat. Senin (20/9/2021) pagi, sejumlah aparat sempat mendatangi desa setempat.
Aktivitas aparat itu dibagikan oleh @Wadas_Melawan di akun Twitternya. Sejumlah aparat polisi dengan mengendarai motor dan juga mobil mendatangi wilayah desa tersebut.
"Kabar garis depan. Pagi ini aparat kepolisian yang mendatangi Desa Wadas, beberapa personil ada bersenjata lengkap," tulis akun itu.
Pihaknya juga menanyakan tujuan kedatangan jajaran aparat itu, tetapi diketahui mereka hanya berpatroli biasa.
Baca Juga: Sudah Terima Laporan Teror Kantor LBH Jogja, Polisi Periksa 3 Saksi
Kuasa Hukum Warga Wadas dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Dwi Prasetia, membenarkan adanya aktivitas tersebut.
"Benar sekitar pukul 11.00 WIB tadi warga didatangi oleh beberapa aparat bersenjata lengkap," ujar Julian dihubungi SuaraJogja.id, Senin.
Ia tak mengetahui pasti tujuan dan motif aparat datang ke desa setempat. Namun dengan bersenjata lengkap, hal itu menurutnya terlalu berlebihan.
"Tapi saya pikir hal itu cukup berlebihan datang ke desa, lengkap membawa senjata seperti itu," ujar dia.
Ia menjelaskan beberapa waktu lalu, warga Wadas sudah melayangkan gugatan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait Izin Penetapan Lingkungan (IPL) untuk pembangunan Bendungan Bener yang akan menggunakan material batu andesit di desa Wadas. Namun PTUN Semarang menolak.
Baca Juga: Diduga Jadi Sasaran Teror Bom Molotov, LBH Jogja Sebut Ada Kaitan dengan Kasus Struktural
Usai penolakan itu, warga bersikukuh untuk mempertahankan wilayahnya dari penambangan. Sebab dampaknya akan merugikan seluruh warga yang berprofesi petani di sana.
"Warga tetap menolak, bahkan saat ini makin semangat untuk mempertahankan tanah miliknya dari penambangan," terang Julian.
Kedatangan aparat dengan senjata lengkap, kata Julian tentu membuat khawatir warga. Sehingga hal ini membuat sebagian warga berusaha untuk tetap berjaga.
"Sampai ibu-ibu hari ini ikut berjaga di hutan Wadas," terang dia.
Sebelumnya, warga Wadas sempat bentrok dengan aparat saat menggelar aksi doa bersama di desa setempat, Jumat (23/4/2021). Pada waktu yang sama pihak penambang bersama aparat akan memasang patok penambangan batu andesit.
Kegiatan itu berubah ricuh ketika aparat merangsek masuk. Beberapa warga dan solidaritas mahasiswa terpaksa ditangkap. Tak hanya itu, dalam kericuhan aparat juga melepaskan gas air mata.
Berita Terkait
-
Sudah Terima Laporan Teror Kantor LBH Jogja, Polisi Periksa 3 Saksi
-
Diduga Jadi Sasaran Teror Bom Molotov, LBH Jogja Sebut Ada Kaitan dengan Kasus Struktural
-
Polresta Sudah Olah TKP di Kantor LBH Jogja, Barang-Barang Ini Diamankan
-
Menolak Tambang Quarry, Seniman Mural Aksi di Desa Wadas Purworejo
-
Polisi Belum Tetapkan Tersangka di Kasus Vaksin Bodong Puskesmas Karawang
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip