Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 22 September 2021 | 15:17 WIB
Mary Jane peringati Hari Kartini di LP Kelas IIA Yogyakarta, (21/4). (Antara/Yeyen)

Melalui kegiatan membatik ini, Mary Jane mendapatkan penghasilan. Di pasaran, Batik Mary Jane sangat laku bahkan pesanan sudah mengantri. Karena banyak pesanan, maka ia harus berusaha keras untuk selalu menjaga mood agar bisa terus membatik.

Mary Jane tengah membatik saat ditemui di Lapas Perempuan Kelas II Yogyakarta. [Kontributor / Julianto]

"Kalau mood saya bagus maka bisa menyelesaikan batik ini, karena mood sangat mempengaruhi saya dalam membatik, satu lembar berukuran dua meter dari mulai menggambar hingga finishing biasanya satu bulan baru selesai," terangnya. 

Ia mengaku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membatik. Menurutnya kegiatan membatik bisa menjadi sarana menenangkan jiwanya. Ia mengaku, saat membatik dalam hati bermunajat dengan lagu-lagu pujian. 

"Waktunya terasa sangat cepat, tau-tau sudah sore. Setiap sore saya sempatkan ke gereja," kata dia. 

Baca Juga: Heboh Gerombolan Ikan Teri Serbu Pantai Selatan Yogyakarta, Ada Apa?

Bangunan gereja sendiri ada di dalam Lapas. Warga binaan dengan bebas melakukan aktivitas di rumah ibadahnya masing-masing. Mary Jane sendiri mengaku rutin berkomunikasi dengan Romo yang menjadi penasehat spiritualnya. 

Ia mengaku saat ini seperti menemukan keluarga di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. Pendampingan dari petugas kerap ia terima. Bahkan saat moodnya naik turun pun, ada petugas yang menenangkan. Lantaran hal itu, kini, emosinya sudah lebih terkontrol dan bisa menjaga perilakunya di dalam penjara.

Terbesit harapan, ketrampilannya seperti membatik dan merajut, akan ia tularkan kepada tetangganya di Filipina nanti jika ia dikehendaki pulang. Mary Jane sendiri terus yakin jika apa yang menjadi harapannya bisa terjadi. 

Dengan ketrampilan yang ia dapat itu pula akan digunakan sebagai bekal ketika bebas nanti. Ia akan berwirausaha semampu dirinya tanpa harus bekerja menjadi Pembantu (ART) lagi di negeri orang. Apapun akan ia lakukan agar bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya nanti.

"Anak saya ada dua, yang satu lulus SMA, mau kuliah tapi tidak ada biaya sekarang kerja, satunya SMP. Biasanya setahun sekali mereka bisa datang menjenguk, tapi dua tahun pandemi ini sudah tidak bisa bertemu," terang Mary. 

Baca Juga: Terima 28 Ribu Dosis Moderna, Dinkes Kota Yogyakarta masih Jadwalkan Distribusinya

Mary Jane berkelakuan baik

Load More