Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 22 September 2021 | 15:17 WIB
Mary Jane peringati Hari Kartini di LP Kelas IIA Yogyakarta, (21/4). (Antara/Yeyen)

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina mengatakan, Mary Jane sudah melaksanakan masa hukuman selama 11 tahun 6 bulan. Baru 3 tahun 6 bulan ini, menjadi warga binaannya setelah LPP resmi dibentuk oleh pemerintah.

"Tiga bulan ini pindah dari Wirogunan ke Wonosari,"ujar dia.

Ade menyebut Mary Jane cenderung patuh dan multitalenta. Terpidana mati tersebut mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dengan baik. Bahkan semua ilmu bisa diserap dengan baik karena sebenarnya Mary Jane adalah multitalenta.

"Pembinaan yang kami lakukan direspon dengan baik. Dua pembinaan yang kami lakukan, kepribadian dan kemandirian.  kami mengadakan pelatihan penulisan, alat musik, merajut  membatik bahkan membaca dan membuat puisi bisa dia lakukan dengan baik," tutur Ade. 

Baca Juga: Heboh Gerombolan Ikan Teri Serbu Pantai Selatan Yogyakarta, Ada Apa?

Membatik adalah salah satu kesukaan Mary Jane bahkan mampu memberinya penghasilan. Batik hasil karya Mary Jane sangat diminati, pesanan pun banyak mengalir ke Mary Jane melalui LPP. Harga selembar kainpun laku Rp600 ribu hingga Rp1 juta.

Kendati demikian banyak pembeli yang membayarnya dengan harga lebih. Uang hasil penjualannya ia berikan dalam wujud e money. Uang tersebut Mary Jane kirimkan untuk keluarganya di Filipina. 

"Disini juga dia sudah bisa Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Semua buku di perpustakaan sudah selesai dia baca," ujarnya. 

Mary Jane sendiri saat ini berada di blok Medium Security. Ia di dalam kamar bersama lima temannya. Hanya saja, ketika proses hukumnya baru banyak dibahas berbagai kalangan, Mary Jane sering mengeluhkan migren hingga sakit pada kaki. 

"Sudah dibawa ke dokter, tapi tidak terjadi apa-apa itu pengaruh psikisnya," kata Ade. 

Baca Juga: Terima 28 Ribu Dosis Moderna, Dinkes Kota Yogyakarta masih Jadwalkan Distribusinya

Ade menambahkan, saat ini emosi Mary Jane lebih terkontrol. Padahal dulu, tak jarang mood Mary Jane juga mengalami naik turun. Sebelum pindah ke Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta yang berada di Wonosari, Mary Jane sering berusaha menyakiti diri sendiri. 

Load More