SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sedang menguji coba aplikasi buatannya untuk mengatur jam kunjungan wisatawan ke Malioboro. Hal itu sebagai persiapan kawasan Malioboro dibuka menjadi destinasi wisata dan menunggu mendapatkan QR Barcode.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa sejumlah destinasi wisata di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di Kota Jogja telah mengajukan permintaan QR Barcode ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes.
"Termasuk kami juga mengajukan beberapa destinasi wisata untuk mendapatkan QR Barcode itu. Jadi karena memang lama kami buat aplikasi sendiri untuk pengunjung ke Malioboro," terang Heroe ditemui wartawan usai deklarasi tuntas vaksin di Kemantren Kotagede, Rabu (29/9/2021).
Ia melanjutkan bahwa sampai saat ini uji coba masih dilakukan. Aplikasi yang dapat didownload di website milik Pemkot Yogyakarta itu bertujuan untuk memantau dan mengingatkan pengunjung tak melebihi batas waktu yang diperbolehkan di Malioboro.
Baca Juga: Jaga Penerimaan Negara dari Cukai Hasil Tembakau, Ini Langkah Kantor Bea Cukai Yogyakarta
"Meski (aplikasi) belum resmi, kami menggunakan untuk memonitor pengunjung. Malioboro kan bukan untuk wisata, kami buka sebagai lokasi usaha dan ekonomi. Sehingga perlu kami lakukan monitoring," terang dia.
Lebih lanjut, monitoring pengunjung dengan aplikasi tersebut sudah dikelola oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta. Sebelumnya dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Yogyakarta.
"Sekarang sudah dikelola Disbud, (aplikasi) terutama untuk memonitoring (pengunjung) dua jam dan parkir tiga jam parkir yang berkunjung ke Malioboro," terang dia.
Disinggung bagaimana hasil uji coba aplikasi itu, pihaknya belum memberi penjelasan lebih dalam. Saat ini masih dilakukan uji coba kepada pengunjung.
"Sabtu-Minggu kemarin sudah dilakukan uji cobanya. Tapi hasilnya belum diketahui," jelas dia.
Baca Juga: Ribut-Ribut Soal Gugatan PMI Kota Yogyakarta ke PMI DIY, Begini Kata Heroe Poerwadi
Heroe belum memberikan nama pasti dari aplikasi itu, kendati demikian sebelumnya aplikasi tersebut bernama sowanjogja. Saat ini pihaknya akan mengganti nama aplikasi itu.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum semua wisata di Jogja dibuka normal. Heroe menyebut bahwa kelanjutan pembukaan wisata di Kota Jogja masih akan dirapatkan dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Manves), Luhut Binsar Pandjaitan.
"Untuk destinasi wisata yang akan dibuka (di Kota Jogja), nanti kami rapatkan kembali dengan Pak Luhut," terang dia.
Berita Terkait
-
Tak hanya di Malioboro, Wali Kota Jogja Juga Kembali Aktifkan PJU di Simpang Empat Kota
-
Lampu-lampu di Malioboro Kembali Normal, IDI DIY Harap Pemkot Berkaca dari Negara Lain
-
Kerumunan Mulai Muncul di Malioboro, Forpi Minta Pemkot Waspadai Gelombang 3 Covid-19
-
Wisatawan Membludak Saat Lampu PJU Malioboro Dinyalakan Normal, Pemkot akan Evaluasi
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh