Satu contoh ketika saat pandemi ini kemudian banyak ibu-ibu dan bapak-bapak penyintas tragedi G30S mendapatkan suatu layanan yang seumur hidup mereka tidak pernah dapatkan dari pemerintah sebelumnya.
"Ibuku misalnya dia dulu tidak pernah seumur hidup pun dapat raskin misalnya bantuan untuk orang miskin, bantuan BLT selama pemerintahan yang lain-lain selain Jokowi ini ya. Kemudian di pandemi sekarang ibuku termasuk lansia yang didata untuk mendapatkan bantuan beras, bantuan langsung tunai, itu betapa bahagianya dia," terangnya.
Walaupun memang bantuan itu baru bisa didapatkan oleh para penyintas di penghujung hidupnya. Tetapi bantuan yang diberikan sekarang itu sangat bernilai harganya
Entah itu bantuan dalam bentuk uang tunai yang didapatkan setiap bulan atau sembako. Bantuan itu sangat dirasakan oleh para penyintas '65 yang khususnya berada di perkotaan dengan segala aturan pembatasan yang dilakukan selama ini.
Baca Juga: Alasan TVRI Tak Tayangkan Film Pengkhianatan G30S PKI
"Itukan sangat membantu sekali mereka selama pandemi ini. Ibu-ibu Kipper ini kan tidak ada yang bekerja di sektor formal. Mereka semua informal, mereka ada yang jualan kelontong, jual keliling, jualan kue dan ketika pandemi tidak boleh keluar rumah, bayangkan mereka makan dari mana," ucapnya.
Disebutkan Pipit sebelumnya meskipun bapak-bapak dan ibu-ibu penyintas sudah masuk kategori lansia pun tetap tidak mendapatkan bantuan. Baru akhirnya kali ini lewat kategori lansia mereka mendapat bantuan itu.
"Saya juga nggak tahu kenapa gitu, Tapi selama pandemi ini mereka kemudian mendapatkan haknya meskipun kecil tapi kita berterima kasih," sambungnya.
Selain itu, lanjut Pipit, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam beberapa tahun terakhir ini juga sangat membantu. Termasuk juga ada Komnas HAM yang kemudian memberikan bantuan pengobatan, bantuan pelayanan kesehatan kepada para bapak ibu ini.
"Menurutku memang sebuah langkah yang kecil tapi itu sangat berguna meskipun belum bisa menyentuh semuanya. Tapi minimal pemerintah ada sedikit yang bisa dilakukan untuk para korban di akhir masa hidupnya," tegasnya.
Baca Juga: 1 Oktober 2021, Hari Kesaktian Pancasila atau Hari Lahir Pancasila? Cek Bedanya di Sini
Ia berharap langkah baik dari pemerintah itu tidak berhenti di situ saja untuk memberikan bantuan kepada para bapak ibu ini di masa mendatang. Termasuk bisa lebih memperluas lagi cakupan pemberian bantuan itu.
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh