Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 Oktober 2021 | 06:58 WIB
Guguran lava terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul tapi guguran lava juga masih terus terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Selasa (5/10/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat ada guguran lava yang meluncur ke arah barat daya.

"Teramati guguran lava sebanyak 4 kali ke arah barat daya jarak luncur maksimum 1.500 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/10/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini, visual gunung terlihat jelas. Asap kawah juga terlihat bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 75-100 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Merapi Luncurkan 2 Kali Guguran Lava dalam 6 Jam Terakhir, Jarak Hingga 1 Kilometer

Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu di antaranya berasal dari kegempaan guguran 50 kali, hembusan 5 kali dan hybrid atau fase banyak 22 kali.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (4/10/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB tidak teramati awan panas dan guguran lava yang keluar. Namun sejumlah guguran lava masih tetap terjadi.

"Teramati 6 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ucapnya.

Sejumlah kegempaan yang masih terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan hybrid atau fase banyak yakni 132 kali. Selanjutnya disusul oleh kegempaan guguran sejumlah 150, hembusan 14 kali, dan low frekuensi 1 kali.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca Juga: Update Merapi, 14 Kali Guguran Lava dalam 30 Jam Terakhir Jarak Terjauh 1,5 Km

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Load More