Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Selasa, 09 November 2021 | 20:10 WIB
Staf kesiswaan SMKN 1 Sewon Doni Setiono - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

"Untuk kejadian tawuran itu kan korbannya ada dua. Dua orang itu bukan siswa kami," katanya, ditemui SuaraJogja.id di SMKN 1 Sewon.

Dijelaskannya, MKA yang meninggal dalam tawuran itu adalah seorang siswa alumni SMK Swasta di Bantul.

"Korban yang meninggal dunia itu adalah alumni SMK swasta di Bantul," ungkapnya.

Kendati demikian, ia tak menampik bila ada empat orang siswanya yang dipanggil polisi. Sebab, secara tidak langsung mereka mengetahui kronologi kejadian tersebut.

"Siswa kami hanya sebagai saksi. Memang pada Oktober 2021 kemarin personel dari Polres Bantul datang ke sini untuk melakukan pendalaman," ujarnya.

Baca Juga: SMAN 1 Sewon Mengaku Tak Terlibat Tawuran Dua Geng Pelajar di Bantul

Ia pun menambahkan, tidak ada siswanya yang jadi korban tawuran maupun tewas.

"Jumlah murid kami selama September-Oktober 2021 tidak ada yang berkurang. Kalau ada yang meninggal atau terluka akibat tawuran pasti polisi mengabari," katanya.

Terkait kemungkinan muridnya terlibat dalam geng sekolah, ia menyebut belum mengetahui secara persis. Pihaknya menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.

"Untuk persoalan geng kami belum mengetahui persis, kami serahkan kepada pihak kepolisian. Pada prinsipnya kami kooperatif untuk memberi data atau bantuan," katanya.

Baca Juga: Tewaskan Satu Orang, Ini Motif Tawuran Geng Stepiro dengan Sase

Load More