SuaraJogja.id - Sebanyak 22 warga Kabupaten Bantul tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSKLC) Bambanglipuro. Sebab, mereka tertulari virus corona dari klaster takziah di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu.
Kepala RSLKC Bambanglipuro dr Tarsisius Glory mengatakan, puluhan pasien Covid-19 itu berstatus orang tanpa gejala (OTG).
"Semuanya OTG, enggak ada yang bergejala," katanya kepada SuaraJogja.id, Rabu (10/11/2021).
Perihal sejak kapan mereka berada di RSLKC Bambanglipuro, sambungnya, waktu kedatangan mereka bervariasi. Begitu mereka terkonfirmasi positif Covid-19 langsung dirujuk ke sana.
Baca Juga: Delapan Kalurahan di Sleman Kini Masuk Zona Merah Covid-19
"Waktu datangnya bervariasi sejak awal kejadian (klaster takziah) sampai saat ini. Mereka tidak dirawat di shelter tapi langsung ke sini," ujarnya.
Bila terjadi lonjakan kasus Covid-19 dari klaster takziah ini, ia menyatakan bahwa pihaknya siap menampung. Adapun kapasitas ruangan di RSLKC Bambanglipuro ada 80 ruangan.
"Kalau ada penambahan pasien kami sudah siap, kapasitas RSLKC ada 80 ruangan," tuturnya.
Selain itu, shelter-shelter kabupaten yang sebelum dinonaktifkan dapat dibuka kapan pun. Ada lima selter dan tempat isolasi terpadu (isoter).
"Kelimanya sampai sekarang masih kosong, belum beroperasi kembali pascapenurunan kasus," katanya.
Baca Juga: DIY Tambah Kasus Covid-19 Terbanyak di Indonesia, Gita Sinaga Jawab Kemungkinan Mualaf
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, munculnya sejumlah klaster Covid-19 di wilayahnya lantaran masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan. Ini harus jadi peringatan bersama jika pandemi belum berakhir.
"Munculnya klaster baru merupakan peringatan bahwa masyarakat yang mulai abai prokes bisa memunculkan paparan Covid-19," kata Halim.
Meski kondisi pandemi di Bumi Projotamansari sudah semakin menurun dan orang yang terpapar virus corona pun sudah menurun, tetapi jika banyak yang tidak memakai masker, maka kasus Covid-19 bisa melonjak.
"Ini yang harus disadari. Padahal pada akhir tahun targetnya seluruh warga Bantul sudah tervaksin karena itu tameng dari dalam," terangnya.
Dengan munculnya klaster-klaster Covid-19, pihaknya akan melakukan tracing secara masif.
"Adanya klaster baru akan kami lakukan tracing secara masif untuk mencegah supaya penularan virus corona tidak semakin meluas," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Delapan Kalurahan di Sleman Kini Masuk Zona Merah Covid-19
-
DIY Tambah Kasus Covid-19 Terbanyak di Indonesia, Gita Sinaga Jawab Kemungkinan Mualaf
-
PTM Terbatas di Puluhan Sekolah di Sedayu Mandek karena Klaster Takziah, Beralih Online
-
75 Orang di Sleman Positif Covid-19 Tertular Klaster Takziah Sedayu, Bupati: Jangan Ngeyel
-
Klaster Takziah di Sedayu Meluas, Kasus COVID-19 DIY Tertinggi Nasional
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip